Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan menumbuhkan budaya membaca sejak dini. Bagi anak-anak yang tinggal di perkotaan, kemudahan untuk mendapatkan buku-buku bacaan yang bermutu tentu bukanlah menjadi masalah. Lain halnya dengan anak-anak yang berada di wilayah terpencil.
Menyadari hal tersebut, The Nature Conservancy (TNC) membangun taman baca di Distrik Kofiau, salah satu distrik di Kabupaten Raja Ampat yang letaknya terpencil. Sebanyak tiga buah taman baca dibangun di Kampung Awat, Kampung Dibalal dan Kampung Tolobi.
Distrik Kofiau masuk dalam Kawasan Konservasi Perairan daerah (KKPD) Raja Ampat dan terletak di bagian selatan Raja Ampat. KKPD Kofiau memiliki luas sebesar 170.000 hektar yang mencakup pulau-pulau, pesisir dan laut, serta dihuni oleh beragam habitat biota laut dan terumbu karang. KKPD Kofiau terletak di dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang, yang kaya akan keanekaragaman hayati lautnya.
KKPD Kofiau menyediakan sumber makanan dan mata pencaharian bagi sekitar 2000 penduduk yang tersebar di lima desa. Masyarakat Kofiau merupakan keturunan Suku Beteuw yang memiliki hubungan erat termasuk dalam hal bahasa dengan Suku Biak di bagian utara Kepala Burung. Masyarakat Kofiau memiliki beberapa mata pencaharian, kebanyakan dari mereka adalah nelayan atau petani kopra.
Taman baca tersebut tidak hanya berfungsi sebagai perpustakaan, namun juga berfungsi sebagai sanggar belajar anak-anak. Sukarelawan pengajar berasal dari kampung setempat serta para guru yang sedang mengikuti program pemerintah untuk mengajar di daerah terpencil.
“Sejak adanya taman baca di kampung ini, minat belajar anak-anak jadi lebih meningkat. Banyak kegiatan positif yang bisa mereka ikuti seperti pendidikan lingkungan hidup juga belajar Bahasa Inggris,” ujar Keros Watem, Kepala Kampung Awat.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H