Dalam era di mana perhatian terhadap perubahan iklim semakin meningkat, pesawat bertenaga hidrogen muncul sebagai solusi penting untuk mencapai penerbangan berkelanjutan. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak lingkungan dari sektor penerbangan, yang secara global menyumbang sekitar 2-3% dari total emisi karbon.Â
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pesawat bertenaga hidrogen, khususnya dalam hal pengurangan emisi karbon, peningkatan kualitas udara, dan peran pentingnya dalam mencapai target iklim global.
Mengurangi Emisi Karbon
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar untuk pesawat dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Tidak seperti bahan bakar fosil seperti avtur, hidrogen cair dapat diubah menjadi energi tanpa menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2).Â
Saat dioksidasi melalui sel bahan bakar, hidrogen hanya menghasilkan uap air sebagai produk sampingan, membuatnya hampir sepenuhnya bebas emisi. Dengan mengadopsi teknologi ini, sektor penerbangan dapat mengambil langkah besar dalam menurunkan jejak karbonnya dan mendorong industri ke arah yang lebih berkelanjutan.
Menurut laporan dari Clean Sky 2, sebuah program penelitian yang didukung oleh Uni Eropa, pesawat berbahan bakar hidrogen dapat mengurangi emisi CO2 hingga 75% dibandingkan dengan pesawat berbahan bakar fosil.Â
Ini merupakan kontribusi yang besar bagi industri yang saat ini menghadapi tekanan untuk mengurangi polusi udara. Seiring dengan semakin ketatnya regulasi tentang emisi karbon, pesawat hidrogen memberikan opsi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi maskapai penerbangan global.
Dampak Positif Terhadap Kualitas Udara
Selain mengurangi emisi karbon, pesawat bertenaga hidrogen juga berpotensi meningkatkan kualitas udara. Pesawat konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca (greenhouse gas) dan partikel polutan lainnya, seperti nitrogen oksida (NOx), yang berkontribusi pada kabut asap dan masalah kesehatan pernapasan di daerah dekat bandara.Â
Gas-gas ini memiliki dampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan, terutama di area dengan aktivitas penerbangan tinggi.