Total dalam bermusik en punya magnet massa luar biasa di beberapa daerah di Jawa Tengah! Kalimat itu agaknya cukup pas disematin buat band yang punya nama Tabung. Yo’i! Band yang beranggotakan Paksi (vokal), Achied (bass), Galih (guitar) dan Adjie (drum) ini udah ngebuktiin sukses ngejuarai sebuah festival band nasional, yang diadain ama salah satu merk jeans kenamaan (2008). Dengan banyak band saingan yang juga nggak kalah oke ama Tabung, namun mereka mampu membuktikan dengan menjadi juara pertama! Ajib!! Untuk nyabet gelar terwahid di ajang itu, tentu butuh perjuangan keras yang menguras waktu dan tenaga. “Buat kami musik itu ibarat makanan sehari-hari, kayak seseorang yang perlu makan tiap harinya. Dengan banyak mengulik berbagai jenis musik, maka semakin banyak hal-hal yang bisa kita eksplore,“ ujar Paksi saat ditemui kru Indikasi di Flow Studio yang menjadi basecamp Tabung. Berkat kemenangan mereka dalam ajang itu, Tabung akhirnya dapet kesempatan mentas keliling di berbagai kota di Indonesia. Di sini mereka jadi guest star loh guys! Itung-itung holiday ama promosi gratisan nih hehe… Dalam tiap kunjungannya, single Tanpamu jadi lagu andalan mereka. Dari Klaten, Jepara, Semarang, Kediri, Malang dan terakhir di Bali, para penontonnya dibikin terbius ama lagu itu, en so pastinya sih ya perform Tabung juga. Ketika ada puncak tour, yakni pas di Pantai Kuta, Bali, Tabung punya cerita menarik. Karena saking kebawa crowd-nya penonton, si Paksi ampe nggak sadar buat naek tiang yang jadi pilar panggung. Pengennya sih dibilang kayak Jared Leto-nya (vokalis) 30 Second to Mars gitu. “Eh, ternyata malah diceletuk ama panitianya katanya sih malah kayak Dewi Persik kalo lagi perform, hahaha…” ujar Paksi yang juga penggemar berat Muse. Oh ya guys, karena kesibukan manggung sana-sini, album mereka sampe saat ini jadi selalu tertunda. Namun mereka bertekad dengan menjanjikan kalo album mereka yang dikemas dalam bentuk EP (mini album) berisi 6 track akan rampung pada akhir tahun 2009 ini. Menurut para personel Tabung, mini album ini nantinya akan memiliki beberapa hal yang menarik lho. Baik dari pengerjaan materi maupun proses pendistribusiannya. Dalam materi lagu mereka banyak ngenonjolin nada-nada minor dan ketukan yang ganjil. Selain itu mereka akan ngenunjukkin karakter sound mereka yang katanya sih udah nggak British. “Karena influence kami Muse yang notabene asal British, maka kami nggak pengen terlalu British, lebih baik kami pake cara kami sendiri haha…” ucap Achied sang pembetot yang juga diangguki sebagai tanda setuju oleh Paksi. Sementara itu dalam urusan pendistribusian akan dilakukan dengan dua cara yang berbeda. ”Proses distribusi, kita ntar mau pasarin secara fisik dan via online. Sekarang khan era teknologi informasi, so nggak ada salahnya juga khan kita ngikutin, biar nggak dibilang gaptek sih Hehe…,” jelas cewek pembetot bass ini sambil ngasih contoh beberapa band yang udah mengaplikasikan hal tersebut. Sedangkan secara lirikal, lagu-lagu di album mereka ini nyeritain tentang hitam putih kehidupan percintaan dari sudut pandang seorang cowok ala Tabung. “Ceritanya berawal dari proses pacaran ampe married, tapi dalam perjalanannya itu si cowok ngerasa ada masalah ama hubungannya ini, sehingga dia berpikir buat ngambil tindakan terhadap hubungannya ini,” jelas Paksi dengan penuh semangat. Pengan tau kelanjutan ceritanya nggah nih? Namun nampaknya kalian harus sabar dulu ya buat nunggu EP yang bakal dirilis ama Tabung pada akhir tahun ini untuk menghapus rasa penasaran kalian ama kelanjutan cerita ini. So, be patient guys!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H