Di zaman modern ini, perkembangan dunia sangat sulit dikendalikan terutama dalam hal budaya. Indonesia adalah Negara Timur yang terkenal akan sopan santunnya dan keramahtamahannya, dalam hal berpakaian, berbicara dan pergaulannya. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang semakin canggih, budaya Timur hilang dan tergantikan dengan budaya Barat. Masyarakat awam mencontoh gaya hidup sebagian besar adalah dari idolanya, dimana idolanya berbicara dan berpakaian selalu diikutinya tanpa memikirkan apakah itu baik atau tidak, yang dimaksud idola disini adalah artis/public figure. Banyak generasi muda yang mengidolakan para artis yang mereka suka, sehingga mereka semua meniru apa-apa yang ada pada diri artis tersebut.
Sebagian besar artis bergaya made in Barat, yaitu seksi, terbuka, dan bahkan pakaian yang belum jadi sudah mereka kenakan. Ini sesungguhnya menghilangkan budaya Timur kita yang sopan. Banyak generasi muda yang mengikuti gaya tersebut, dan ini sangat disayangkan karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa, jika mereka meneruskan budaya bangsa lain, lalu siapa yang akan meneruskan budaya bangsa sendiri? Sebagai public figure yang setiap tampil selalu dibayar mahal bahkan melebihi pejabat, justru memberi contoh yang kurang baik pada penggemarnya terutama generasi muda bangsa Indonesia. Budaya Timur dilakukan oleh public figure hanya pada event-event tertentu aja, misalnya acara syukuran, acara keluarga dan acara cari sensasi supaya jadi bahan pembicaraan. Alangkah baiknya jika para public figure tersebut memberi contoh yang baik pada generasi penerus bangsa Indonesia dengan membiasakan berpakaian yang sopan, bertutur kata yang sopan, dan bertingkah laku yang sopan pula, tidak hanya pada event-event tertentu saja untuk mencari sensasi namun kebiasaan sehari-hari juga sesuai dengan budaya asli Timur (Indonesia).
Generasi penerus bangsa ini cenderung meniru gaya hidup para public figure daripada seseorang yang sangat berjasa dalam hidupnya dan mencerdaskannya, yaitu Guru. Guru adalah salah seorang yang mencerdaskan kita kala kita diluar rumah, tepatnya dibangku pendidikan (sekolah). Jasanya sangat besar yang tidak bisa digantikan dengan apapun, usahanya mencerdaskan anak bangsa sangatlah mulia. Mereka tidak pernah meminta yang lebih pada muridnya selain “mengabdilah untuk Negara sendiri, banggalah terhadap Negara sendiri dan hargailah budaya Negara sendiri melebihi bangga kita pada budaya Negara lain”. Bukankah itu hal yang sangat mulia? Mencetak generasi penerus yang mengabdi, bangga, dan menghargai budaya bangsanya sendiri. Disisi lain yang memprihatikan adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap jasa guru, banyak guru yang mendapat upah jauh dari layak dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-haripun mereka tidak mampu, ini banyak terjadi di daerah pedalaman. Namun karena tujuan utama guru adalah mencerdaskan anak bangsa, mereka tidak peduli berapa upah mereka asal mereka bisa mencerdaskan anak bangsa dan mengabdikan diri untuk Negara Indonesia. Alangkah baiknya jika pemerintah memperhatikan kesejahterahan guru di daerah pedalaman yang masih jauh dari kata layak, tidak hanya memikirkan kesejahteraan pejabat yang justru semakin dimuliakan dengan fasilitas-fasilitas mewah dengan menggunakan uang dari rakyat.
Harapan penulis adalah semoga para public figure bisa memberi contoh yang baik pada penggemarnya sesuai dengan budaya asli kita budaya Timur, karena mereka menjadi contoh para generasi penerus bangsa kita ini. Untuk para guru dipedalaman semoga mendapatkan kesejahterahan sesuai dengan jasa dan pengabdian mereka dalam mencerdaskan anak bangsa. JJJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H