Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putir Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa indonesia
Sejak sekolah dasar kita sudah diajarkan mengenai sumpah pemuda, sumpah pemuda merupakan bukti bahwa pemuda-pemudi Indonesia pada saat itu mengikrarkan janji bahwa mereka berbangsa yang satu, tanah air yang satu dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu Indonesia.
Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Baris ketiga pada sumpah pemuda dijaman sekarang ini nampaknya sudah mulai dilanggar bagi sebagian kelompok tertentu. Jika kita melihat pada realita yang ada, dijaman sekarang ini banyak orang tua yang lebih mengutamakan bahasa asing untuk berkomunikasi dengan anaknya dibandingkan bahasa Indonesia. Terutama bagi masyarakat kalangan menengah keatas. Sehingga anak-anak mereka mahir dalam berbahasa asing, namun bisu dalam berbahasa Indonesia. Sungguh memprihatinkan, tidak ingatkah orangtua mereka akan ikrar sumpah pemuda.
Pernah suatu ketika, ada sekelompok pemuda yang sedang bertamu kerumah temannya. Seperti biasa, sekelompok pemuda itu selalu menyempatkan waktunya minimal seminggu sekali untuk berkumpul bersama teman-temannya. Pada kala itu giliran mereka berkumpul dirumah salah satu anggotanya yang bernama Azis, rumahnya terletak didaerah perkampungan biasa. Ketika sekelompok pemuda itu sedang asik berbincang-bincang, tiba-tiba ada seorang bocah laki-laki berambut keriting dan berkulit putih berlari masuk kerumah temannya ini. Tingkah lakunya sangat menggemaskan, maka salah satu dari pemuda itupun menghampiriya dan ingin mengajaknya bermain. Ketika pemuda itu mengajaknya berbicara, bocah tersebut hanya diam dan tak memperdulikanya. Pemuda itupun berulang-ulang kali berusaha untuk mengajaknya berbicara, namun bocah laki-laki tersebut tetap diam dan tak memperdulikannya. Lalu sang tuan rumahpun menjelaskan, bahwa bocah laki-laki tersebut tidak mengerti bahasa Indonesia dikarnakan orangtuanya yang berkerja diluar negeri dan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orangtuanya adalah bahasa inggris . Akhirnya pemuda itu mencoba mengajaknya berbicara dengan bahasa inggris sebisanya, dan benar bocah laki-laki itupun langsung meresponnya.
Cerita tersebut nyata, tak ada rekayasa sedikitpun karna sahabatku sendiri yang mengalami kejadian tersebut dan menceritakannya kepadaku. Aku tertegun saat mendengarkan cerita sahabatku itu, bocah berumur sekitar 3-4 tahun tersebut sangat lancar berbahasa inggris. Aku tertegun karna kagum namun juga prihatin, aku kagum karna ternyata ada bocah berumur sekitar 3-4 tahun WNI sangat lancar berbahasa inggris. Namun aku juga sedih dan prihatin mengapa bocah tersebut tidak mengerti bahasa Indonesia. Seharusnya orang tua tersebut harus mengutamakan jati diri bangsanya yaitu bangsa Indonesia kepada anaknya, hanya dengan langkah kecil yaitu mengajarkan anaknya untuk berbahasa Indonesia yang baik. Karna jika bukan generasi muda kita yang melestarikannya siapa lagi?
Sekarang ini sangat jarang sekali generasi muda Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-harinya. Bahasa Indonesia jaman sekarang sudah mulai terpengaruh bahasa barat, kita boleh fasih dalam berbahasa asing namun kita harus terlebih dahulu fasih dalam berbahasa Indonesia. Kita boleh bangga karna lancar berbahasa asing, tapi rasa bangga berbahasa Indonesia harus melebihi rasa bangga berbahasa manapun didunai ini. Kita boleh sering menggunakan bahasa asing, namun kita tidak boleh menjadikannya sebagai bahasa sehari-hari.
Jerih payah para pemuda pemudi jaman dahulu mempersatukan dan mengangkat derajatbahasa indonesia hendaknya wajib kita jaga. kita tidak boleh mengkhianati jerih payah mereka yang telah berjuang menjunjung tinggi bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H