Mohon tunggu...
Wahyu Amuk
Wahyu Amuk Mohon Tunggu... Jurnalis - Goresan Perantau

Journalist, Traveller, Blogger, Designer, dan penikmat kopi serta hujan dengan secarik kertas di penghujung petang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bank Syariah, Aku Jatuh Cinta

21 Mei 2016   13:58 Diperbarui: 21 Mei 2016   14:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Cinta, identik dengan pesona dan rasa. Jika pesona menawarkan yang berbeda, maka rasa akan timbul dengan sendirinya. Begitu halnya dengan perbankan, jika suatu bank menawarkan hal yang berbeda, maka akan membuat nasabah selalu jatuh cinta dan enggan beralih ke yang lainnya.

Sebetulnya, saya sudah mendengar perbankan berbasis syariah semenjak masih aktif di kampus beberapa tahun silam. Maklum, saya punya buku tabungan ketika sudah disahkan menjadi mahasiswa. Hal ini dikarenakan setiap mahasiswa harus punya buku tabungan, jadi Anjungan Tunai Mandiri (ATM)-nya sekaligus sebagai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Selain itu, juga memudahkan transaksi atau transfer uang kuliah dari orang tua di kampung.

Kebetulan, waktu itu pihak kampus bekerjasama dengan Bank Nagari, jadi buku tabungan saya pertamakali ialah Bank Nagari. Permasalahan lain, orangtua di kampung hanya punya buku tabungan di bank nasional yang konvensional. Kalau pun orangtua saya menabung di bank daerah, pasti di bank daerah yang berbeda pula, karena beda provinsi. Akibatnya, terpaksa saya juga harus membuat buku tabungan baru di salah satu bank nasional yang konvensional.

Namun transaksi melalui bank konvensional selalu saya lakukan hingga saat ini. Dulu, ketika bekerja di lembaga kemanusiaan pun ada teman yang menyarankan beralih ke bank berbasis syariah. Pihak lembaga pun begitu pula, karena akan memudahkan transfer salary perbulannya ke sesama bank syariah. Akibat belum begitu memahami bank syariah ini, saya pun belum beralih ke bank syariah. Tentu, ada minat untuk membuka tabungan di bank yang berbasis syariah. Sebab, sebagai umat muslim ada yang harus diperbaiki dalam hal mengelola keuangan. Hal ini karena masalah keuangan ini bukan hanya menyangkut tentang dunia, tetapi juga sebagai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Hari ini perbincangan mengenai perbankan syariah yang diselanggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama kompasianer di Hotel Ibis Padang, Sumatera Barat semakin membuka mata saya untuk lebih memahami perbankan syariah. Ternyata perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. 

Bahkan, bank syariah memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki oleh bank konvensional, yaitu program gadai. Selain itu, perbankan syariah lebih berprinsip operasional Ta'awun. Akad tabungan di bank syariah, yang berlogo Islamic Bank (iB) dengan Musyawarah dan Murabahah. Pernyataan di atas disampaikan oleh Iskandar, selaku perwakilan Bank Nagari Syariah, Sabtu (21/5).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Aprilia Ratna Palupi, selaku Kepala Bagian Devisi Pengembangan Produk dan Edukasi DPBS OJK. Ia menuturkan bahwa di Indonesia termasuk peringkat ke 9 penggunaan bank syariah, dan puncaknya diraih oleh Malaysia. Padahal umat muslim terbesar di dunia adalah Indonesia. Sebenarnya ada apa? Ternyata sebabnya karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu tentang bank syariah. Sama halnya dengan cerita saya di awal tadi. Masyarakat kita masih cenderung menggunakan bank konvensional, sebab ketidaktahuan, tabungan turunan dari orangtua, dan masih minimnya bank syariah terutama bagi masyarakat di daerah pelosok.

Ke depannya, bank syariah mungkin bisa akan lebih besar dan lebih meluas lagi dalam sosialisasinya kepada masyarakat. Harapannya, agar masyarakat lebih mudah dan banyak tahu tentang bank yang berbasis syariah. Inilah tanggungjawab besar OJK dan bank-bank berbasis syariah, termasuk pemerintah dalam mengembangkan bank syariah untuk lebih maju. Miris rasanya, pemeluk Islam terbanyak namun penabung di bank konvensial terbanyak, dan mendengar bank syariah muak. 

Hayo, mari cari tahu lebih banyak tentang pentingnya menabung di bank syariah. Ayo, berbanggalah menabung di bank syariah. Ucapkan "Aku Cinta Keuangan Syariah" agar hidup dan keuangan di dunia berkah, begitu juga nanti di alam barzah. Semua orang mungkin sudah tahu, bahwa bank identik dengan riba. Namun tidak semua bank mengandung riba, salah satunya bank yang berbasis syariah. Sebab, bank syariah prinsipnya Ta'awun (prinsip kemitraan). Selain itu, bank syariah juga Adil (saling ridha), prinsip kebermanfataan, dan berprinsip Tawazun keseimbangan), dan rahmatan Lil 'alamin. 

Ayo, masih ragu menabung di bank syariah? Yakin? Hal ini tidak ditemukan di bank konvensional lho! Mari, selami dulu. Setelah mengenalnya, kamu pasti akan jatuh cinta, dan selalu memeluk berkahnya. Seperti juga aku yang kini sedang jatuh cinta. Bank syariah, biarkan aku jatuh cinta padamu dan merengkuh berkahNya dengan mudah.**

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun