**Abstrak** Â
Pendidikan etika profesi memiliki peran vital dalam membentuk karakter calon penegak hukum yang berintegritas dan profesional. Artikel ini membahas pentingnya pendidikan etika bagi calon penegak hukum dalam menjaga keadilan, mencegah penyalahgunaan kekuasaan, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai etika dalam pendidikan hukum, diharapkan calon penegak hukum mampu menghadapi dilema moral dan bertindak berdasarkan prinsip keadilan. Â
**Pendahuluan** Â
Penegakan hukum adalah pilar utama dalam menjaga ketertiban dan keadilan di masyarakat. Namun, tugas ini memerlukan tidak hanya pemahaman hukum yang baik, tetapi juga komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika. Berbagai kasus penyimpangan oleh penegak hukum, seperti korupsi, suap, atau penyalahgunaan wewenang, menunjukkan pentingnya pendidikan etika dalam membentuk karakter calon penegak hukum sejak dini. Â
**Pentingnya Pendidikan Etika dalam Profesi Penegak Hukum** Â
1. **Menanamkan Nilai Integritas** Â
  Pendidikan etika membantu calon penegak hukum memahami pentingnya kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Integritas menjadi pondasi bagi profesionalisme dalam menjalankan tugas, sehingga mereka tidak mudah tergoda untuk melanggar hukum atau etika. Â
2. **Meningkatkan Kepekaan terhadap Dilema Moral** Â
  Dalam praktik penegakan hukum, seringkali muncul situasi kompleks yang melibatkan dilema moral. Pendidikan etika memberikan alat bagi calon penegak hukum untuk menganalisis situasi tersebut dan mengambil keputusan yang sesuai dengan prinsip moral dan hukum. Â
3. **Mencegah Penyalahgunaan Kekuasaan** Â
  Kekuasaan yang dimiliki oleh penegak hukum memiliki potensi untuk disalahgunakan. Pendidikan etika berfungsi sebagai pengingat bagi calon penegak hukum bahwa tugas mereka adalah melayani keadilan, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Â
4. **Memperkuat Kepercayaan Publik** Â
  Penegak hukum yang beretika tinggi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Kepercayaan publik merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas sosial dan legitimasi hukum. Â
**Komponen Pendidikan Etika bagi Calon Penegak Hukum** Â
1. **Teori Etika** Â
  Pendidikan etika harus mencakup pemahaman tentang teori-teori moral, seperti deontologi, utilitarianisme, dan etika kebajikan, untuk memberikan dasar filosofis dalam pengambilan keputusan. Â
2. **Kode Etik Profesi** Â
  Calon penegak hukum perlu memahami dan menginternalisasi kode etik profesi yang berlaku, seperti Kode Etik Advokat Indonesia (KEAI), Pedoman Perilaku Hakim, atau Pedoman Etika Jaksa. Â
3. **Studi Kasus** Â
  Analisis kasus nyata yang melibatkan dilema etika dapat membantu calon penegak hukum mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan empati dalam menghadapi situasi serupa. Â