Wonogiri (31/01/2023). Tidak dapat dipungkiri, bahan kimia kini telah banyak berdampingan dengan masyarakat. Salah satu pemanfaatan bahan kimia adalah pada sektor pertanian, yang berupa pupuk dan pestisida.Â
Pupuk dan pestisida sintesis dari bahan kimia banyak dipilih para petani karena proses yang dihasilkan lebih cepat. Seperti halnya pada warga masyarakat desa Tlogosari, kecamatan Giritontro, kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang mayoritas bekerja sebagai petani dan peladang. Warga masyarakat sekitar telah sering menggunakan bahan kimia pertanian, walaupun mereka tidak terlalu mengerti akibat dan dampak buruk penggunaannya bagi kesehatan dan lingkungan.Â
Dalam bahan kimia pertanian seperti pupuk dan pestisida terdapat zat yang dapat menjadi racun bagi tubuh dan berbahaya bagi lingkungan dalam jangka panjang. Zat kimia seperti urea, atrazine, glyphosate, mesotrione (2-[4-(methylsulfonyl)-2-nitrobenzoyl]-1,3-cyclohexanedione) dan zat kimia lain yang terkandung dalam pupuk dan pestisida kimia dapat menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, gangguan pernapasan hingga kanker. Selain itu, zat kimia tersebut dapat mencemari lingkungan dan mengkontaminasi hasil pertanian.
Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro muncul dengan membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya bahan kimia pertanian dan kiat-kiat penggunaan bahan kimia pertanian. Edukasi dan pelatihan kepada warga masyarakat desa Tlogosari, kecamatan Giritontro dilakukan pada saat acara perkumpulan tani di rumah kepala dusun Tlogosari.Â
Edukasi dan pelatihan yang diberikan berupa penjelasan bahaya dan dampak bahan kimia pertanian serta pelatihan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja saat bersinggungan dengan bahan kimia. Keguatan dihadiri oleh para petani dusun Tlogosari pada malam hari. Besar antusias para petani dalam mengikuti kegiatan tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, warga dapat bijak dalam menggunakan bahan kimia pertanian agar terjaga kesehatan dan keselamatannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H