Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bersama Socrates Di Indonesia

20 Januari 2025   19:57 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Big Think / Pinterest

Perjalanan sungguh-sungguh Socrates ke Indonesia bukanlah tanpa sebab, melainkan ia hadir dengan semangat yang membara untuk menjadi pahlawan ilutif bagi orang-orang yang tahu dan mengenal Socrates siapa. Kedatangan Socrates ke Indonesia, hidup bersama lalu melakukan perjuangan dalam membangun Indonesia bukanlah sesuatu yang nyata, melainkan merupakan proses perjalanan waktu sekaligus bagian metafora untuk setiap orang yang telah memahami dunia ini, membaca dan memiliki pengalaman langsung melakukan reaksi mengubah dunia. 

Socrates adalah manusia biasa, representasi yang diwujudkan dari metafora semacam ini tidak lain dari bagaimana setiap warga negara adalah manusia biasa, tidak dikenal sebagai superhero. Warga negara Indonesia haruslah menjadi Socrates dalam kehidupan sehari-hari, melakukan perjalanan waktu dengan membaca Socrates, lalu mencerminkan kehidupan Socrates dalam keseharian, baik dalam kehidupan biasa-biasa saja sampai dengan peran sebagai warga negara. Tentu cerminan untuk menjadi Socrates yang cerdas, sederhana nan penuh tanda tanya dalam kritis menandakan bagian seseorang yang harus siap melawan berbagai tolak kebodohan. Tidak mudah menerima, namun selalu menjunjung keberanian untuk menggali dan mengusahakan. 

Minimal dan maksimal dari aksi yang dilakukan warga negara tidak lain dari mengusahakan sebuah kebebasan, kemerdekaan, keadilan, kemakmuran, sampai dengan kesejahteraan. Setiap orang yang hidup dalam negara demokrasi berhak merasakan itu. Sehingga, jika mengetahui subtansi dan essensi kehidupan sebagaimana atas hak dan kewajiban, maka langkah nyatanya berupa wujudkan tanpa berbasa-basi dalam dunia teori. 

Sebuah kritikan mungkin pernah dilontarkan oleh banyak pihak, sekaligus juga seperti yang telah di tunjukan Socrates mencerminkan hal demikian. Bahwa dalam perspektif filsafat bukan hanya persoalan membuat diri menjadi matang berfikir, merefleksikan, dan meditas atas berbagai persoalan dari langit-langit. Filsafat yang difahami bukan diletakkan pada dunia abstraksi yang hanya memainkan ilusi retorika dan strategi peletakkan awan. Melainkan filsafat juga adalah cara hidup, cara menjalani hidup, cara untuk mereaksi segala hal dan cara mengendalikan yang bisa dikendalikan maupun yang tidak bisa dikendalikan. Jika bisa berfikir semacam ini dan melakukan reaksi nyata, maka itulah filsafat yang di lakukan oleh sosok manusia bernama Socrates. 

Socrates sebagaimana mengkritik orang-orang yang hanya duduk nyaman, tentram dan tidur dalam lorong kasur teori, namun tidak ada aksi. Sebaiknya, Socrates membangunkan orang-orang dewasa yang berpura-pura menjadi bayi yang bodoh, lalu mencoba memberikan pernyataan tegas bahwa ke-bayian pada dirinya bukanlah nyata, melainkan aspek kemalasan manusia untuk merubah tatanan dunia ini bekerja. 

Jelas atau tidak, dunia yang disampaikan oleh Socrates sangat bisa diaplikasikan, dirinya sendiri meletakkan filsafat dalam ruang paling fundamental dengan rentetan pertanyaan dari setiap orang yang ditemuinya. Lalu berusaha menggali bagai bidan yang Melahirkan anak, sedangkan manusia dalam berbagai hal yang ditemukan Socrates adalah orang-orang yang melahirkan pengetahuan. Kemampuan semacam ini disebut Socrates sebagai teknik kebidanan, tentu langkah semacam ini dilakukan di masa depan, tepatnya di Indonesia. Berisi orang-orang hebat sebagai warga negara. Sehingga, hidup dalam naungan filsafat Socrates bisa menjadi jalan prinsip hidup sekaligus jalan Gaya hidup yang baik dan bijaksana. Semacam hal ini memang menjadi satu kegunaan yang harus dipertimbangkan, sebab Socrates bukan sekedar seorang filsuf teoritis, melainkan ia adalah filsuf yang mencoba menunjukan kejauhan berfikir idea dengan tindakan keilmuan akademis dengan pembuktian empiris. 

Socrates hidup di Indonesia, akan menjelma ke dalam setiap diri seseorang yang memperjuangkan hak asasi manusia, keadilan dan kebenaran. Implementasi untuk caranya pun tentu berbeda-beda, namun titik point nya adalah tidak adanya perjuangan dengan tangan kosong dan tidak ada perjuangan dengan cara paling bodoh. Sehingga, perjuangan untuk semacam banyak hal termasuk dalam hal ini untuk sebuah kebenaran untuk mewujudkan kemerdekaan dan kesejahteraan Indonesia haruslah diwakili dengn pejuang-pejuang bangsa yang terdidik, mereka seperti Socrates yang memiliki kematangan dalam berfikir, kemampuan dalam mencerna banyak hal dengan reaksi yang begitu cepat dan masif, sehingga menunjukan reaksi nyata dengan melakukan perubahan. Itulah sebuah kualitas dari warga negara yang baik, bukan hanya mengikut, bukan sekedar hanya menganggu bagai pembeo yang ulung. Melainkan, menjadi warga negara yang begitu bersemangat, tidak hanya mengikut dalam tatanan aksi dan berkoar dalam tatanan teori. Melainkan, mewujudkan secara nyata teori dan aksi dalam keharmonisan diri yang sadar diri, bahwa sebagai manusia Indonesia diperlukan orang-orang cerdas dan orang-orang yang berani untuk melakukan perubahan secra tindakan. 

Socrates tentu hidup bersama orang-orang diindonesia jika memang benar-benar orang-orang membaca Socrates dengan serius. Lalu kemudian mencerminkan kehidupan Socrates dalam keseharian dalam berbagai persoalan. Socrates adalah manusia biasa begitupun aku, kamu dan kita semua adalah manusia biasa yang sedang mengejar banyak hal untuk diwujudkan. Menjadi Socrates merupakan langkah untuk menunjukan bukti bahwa warga negara Indonesia yang baik tidak sekedar menerima, tidak seperti orang-orang yang percaya melulu soal logika mistika secara buta. Melainkan, manusia Indonesia adalah orang-orang yang berfikir logis, tidak mudah termakan oleh hoax, tidak mudah untuk jadi pembeo, tidak mudah mengikuti zaman kebodohan kolektif. Menjadi Socrates dan hidup seperti Socrates di Indonesia adalah menjadi warga negara yang cerdas, menjadi oposisi kepada pemerintah yang zalim, hidup sederhana dan keras kepada menggerakan pentingnya Pendidikan. Lalu langkah pentingnya adalah lakukan semaksimal mungkin cita-cita bangsa Indonesia, tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan kesejahteraan umum dengan mengikuti alur kerja sama internasional, membangun kehidupan kecerdasan bangsa, dan mengutamakan akal budi mengambil keputusan. 

Memang cukup sulit, namun itulah cara untuk hidup paling tepat. Tidak ada hidup yang mudah untuk sebuah kebahagiaan, sebab bahagia dan tawa tidak dibeli dengan nilai harga uang dan tahta. Kebahagiaan bagi setiap orang berbeda, namun pentingnya adalah Orientasi perjuangan untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Socrates adalah kita semua, Socrates adalah setiap orang yang siap berjuang untuk segala hal-hal positif. Tidak mundur dan tumbang hanya sedikit dorongan, terus maju dan tidak mudah terkikis oleh segala bentuk rintangan. Kita adalah Socrates dalam keseharian sebagai warga negara dan bahkan menemukan orang-orang seperti Socrates yang berjuang dengan kemaksimalan fikiran dan tindakan. Maka berikan salam pada mereka yang hidup seperti Socrates, sederhana, cerdas dan penuh kharisma dalam aksi. Walaupun ada masa mereka dihilangkan dan bahkan dihukum mati atas perjuangan untuk sebuah kebaikan dan kebenaran di negara yang menganut sistem demokrasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun