Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hei, aku kembali

6 Januari 2025   00:39 Diperbarui: 6 Januari 2025   00:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hei aku disini, kembali ke tempat seringkali kita tertawa lepas. Tempat dimana pertama kali kita di pertemukan dengan ketidaksengajaan. Aku kembali ke sini, tapi tidak menemukanmu sama sekali.
Sadar atau tidak, aku kembali ke tempat ini. Dimana aku jatuh cinta pertama kali, jujur, aku mengingat kuat akan semua itu, kisahnya, percakapan sampai ketidaksengajaan yang disengaja. Aku kembali kesini, namun sekarang aku sendiri.
Entah kenapa aku kembali, entah mengapa pula semua terjadi. Yang pasti aku kembali bukan untuk sama-sama lagi. Aku Kembali, sekedar mengingat dan mengukir kisah lambat ini. Setiap tempat ku ingat, namun malu saja mengungkapkannya seperti apa. Aku terlalu manja untuk menangisi kenyataan, bahwa aku kembali kesini sendirian. Tak kutemukan lagi kamu disini, tak lagi tertawa lagi bersamamu di tempat ini. Sekarang aku sendiri, menceritakan kisah ku sendiri dengan orang-orang selain kamu di kisahnya.
Aku kembali, dari lirik kata ini aku masih tak sangka saja. Aku sendiri sekarang di tempat penuh tawa ini. Kita terlepas tanpa kabar, dan tak mengingat lagi kisah tawa lebar. Entah kabarmu sekarang bagaimana, namun aku kembali ke tempat ini. Dimana semua dimulai dari caraku jatuh cinta pertama kali, dan mungkin bisa jadi terakhir kali.
Semoga semua bisa berubah, semua bisa jadi lebih baik dengan kisah lebih indah. Aku kembali, ke tempat rawan jatuh cinta ini. Tapi mungkin kedatanganku ini tidak lagi soal hati, tapi soal melepaskan kisah yang terlalu lama mengikat, sehingga membuatku lesu untuk tetap mengingat. Aku kembali, semoga saja tidak lagi tentangmu lagi, dan semoga semua kepergian dan kesendirian ini bukan alasanku kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun