"Inilah kesepian, tidak ada lagi rasa yang berlebihan. Semua jadi ilusi, bahkan jadi residu yang tak karuan"
Mari menari dan berirama, kepada siapa kita sebenarnya duduk tersenyum setiap masa. Kadangkala semua hening tanpa pesan suara. Kita tidak buta dalam menulis, namun tidak lagi saling mengkisahkan dan saling membanggakan.Â
Apa daya sekarang?, kita duduk nyaman dalam heningan pilihan. Pada suatu waktu gemerlapan menyampaikan keinginan. Bahwa, ia tidak lagi merindu, setelah kepergian sekali di lakukan. Sekarang, ia tidak menyesali perbuatannya, namun gundah gulanda untuk menepis setiap bayang-bayang kisah yang sering kali menyapa.Â
Lalu bagaimana cara mengobati itu semua?, bagai tanda tanya, jawaban nya pun enggan untuk bersabda. Lirik semakin keras, bagai bunyi yang tak pernah bebas melantang dalam gelombang. Seperti inilah seseorang dalam kepergian sekarang, kesepian adalah kerinduan yang melanda. Sampai pada akhirnya, bukan tangisan luka lagi yang beralas, melainkan batin yang ingin sembuh pada hati yang bersikap culas.Â
Kesepian sudah melanda, susah payah untuk mengusir, namun seringkali hasilnya nihil. Begitu sulit, sampai lupa bahwa patah hati dan luka lara adalah genangan rasa itu. Entah datang kapan dan seperti apa caranya, yang pasti semua ini meluluhlantakkan hati yang lusuh.Â
Jujur saja, ini memang sakit. Namun apa daya, semua sudah terukir pahit. Dan selamat menikmati patah hati yang terlama dengan luka yang membara. Tiada lagi kata yang paling mungkin untuk memberi selamat untuk perayaan patah hati, atau bahkan berpesta pada mati rasa?. Sekedar bertanya, barangkali itu semua nyata, setelah kesepian itu menjadi pertanda bahwa hatimu sudah mati sejak duka hati mengabarkan waktu lalu.Â
Selamat merayakan semua cerita yang tidak karuan, kesepian, tangis, lelah, kecewa dan serba serbi patah hati yang begitu semangat untuk singgah lama. Memang butuh waktu untuk sembuh, kesepian itu akan jadi sandaran terbaik untuk menilai sepantas apa aku jatuh cinta lagi.Â
Izinkan perayaan patah hati itu dikobarkan dalam setiap sudut pandang. Biarkan patah hati itu menari bagai lara kata yang membuat jatuh, lalu tersungkur tak karuan. Kesepian butuh waktu untuk sembuh, dan perayaan patah hati adalah jalan untuk menuju pendewasaan, tentang jatuh cinta tidak sekedar membekas tawa dalam setiap cerita. Kadangkala, jatuh cinta haruslah menyiapkan perayaan patah hati terdalam untuk membuang harapan utuh pada seseorang. Sebab bahagia setiap orang akan berbeda, dan tidak setiap orang mengerti satu sama lain untuk bisa bahagia bersama-sama. Sehingga sampai pada pendewasaan itu, mari melihat kesepian ini sebagai jalan berdansa dan menikmati patah hati. Untuk jadi yang lebih baik, bukan meminta yang terbaik. Karena bukan sesuatu yang terbaik yang didapatkan, namun diri sendiri yang terbaik yang mendapatkan.Â
"Kesepian itu adalah perayaan patah hati mendalam untuk seseorang yang siap untuk tumbuh dewasa"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H