Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ruang Tunggu dan Kamu Adalah Waktu Itu

19 Desember 2024   02:33 Diperbarui: 19 Desember 2024   02:33 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram. Com

 

"Kau begitu hebat tentang rasa menunggu, namun untuk kesekian kalinya. Terima kasih atas harapan yang kau berikan atas singgahmu di ruang tunggu itu"

Terima kasih atas segalanya. Kau hadir di sini sekarang, menjadi bagian dari cerita panjang yang kembali menorehkan bab baru. Semoga setiap keinginan mampu melangkah dari pijakan ini, membentuk jejak yang tak hanya nyata, tetapi bermakna. Kita akan menyusunnya perlahan, bukan? Sebab kita tahu, ketidaktahuan yang tergesa hanya akan membuat pecah apa yang telah dirajut sejak mula.

Terima kasih telah kuat hingga akhirnya kau bertemu dengan kisah yang lama kau nanti. Kau tak peduli waktu, bahkan siapa yang seharusnya mengisi ruang-ruang kosong ini. Yang kita tahu hanyalah bahwa cerita ini, di ujungnya, tetap tentang kita. Kini, kita mulai membangun kehidupan baru, mewarnainya dengan palet kisah yang ditemukan dari sela-sela sunyi yang selama ini membentang.

Sejujurnya, aku dan Kau bukan lebih baik, tetapi kau memberi ruang rasa hormat untuk berusaha di tempat terbaik pada kisah ini. Kau telah lama menunggu di gelap gulita stasiun itu, bahkan siap untuk duduk diam sendiri. Berharap yang telah lama hilang, datang lagi. Begitu besar harapan mu, sampai kau menyimpan banyak sisa yang tak pernah kau buang di tempat jauh. Kau percaya, ia akan datang lagi, sebagaimana dulu kau telah di dewasakan olehnya. Kau begitu lama menunggu, tak luput lelah, tak luput layu, sampai-sampai kau siap menjadi batu untuk kisah sejarah lama dalam menunggu. 

Terima kasih telah menunggu, meski harus layu terlebih dahulu. Kau bukan lagi penyair lama yang ditinggal pergi sekarang, kau sudah jadi kupu-kupu indah dengan segala cerita yang mendewasakan. Lalu kemudian, dipertemukan kembali, dengan cerita yang berbeda-beda. Meski dengan kisah luka, kecewa dan bahkan tangisan yang berlarut dalam masa yang panjang. Kau begitu kuat menahan, begitu sabar menanti, sampai kau harap bunga yang kau jaga bisa berkembang sebagaimana dulu kau bisa sirami. 

Dan sekarang, kau sudah dewasa. Kisah menunggu tidak lagi tentang cerita, kau bukan kupu-kupu lagi ketika dekat dengan bunga itu kembali. Kau akan jadi kumbang sebagaimana dulu kau hinggap disana, dimana, ada banyak kisah konon, kisah berbeda dan cerita berbeda pula. 

Jadi, apapun yang telah terjadi dalam jangka lama ini. Biarkan, semua tertulis rapi, dan tiada lagi ruang hati yang tersakiti. Kita, adalah cerita dengan goresan mendewasakan diri dengan versi terbaik. Dan sekarang, dipertemukan dengan alur kisah yang begitu menarik. Entah bagaimana dimasa depan yang akan terjadi. Semoga, kisah tentang penantian panjang itu berbuah terbaik, dimana semua orang bisa bahagia, tiada lagi ruang tunggu untuk bunga yang bermekaran untuk sekedar melepas raga dari rasa yang sulit di lupakan. 

Dan terima kasih, telah menjadi waktu yang tak hanya berlalu, tetapi juga menyembuhkan dan menguatkan. Kau adalah saksi dari segala cerita lelah, dari malam-malam panjang penuh harapan yang enggan padam. Meski seringkali yang kau tatap hanyalah kekosongan, kau tetap bertahan, menyalakan secercah harap di tengah gulita. Waktu telah mendewasakanmu, menempatkanmu dalam perjalanan yang tak mudah namun penuh makna. Semoga langkah-langkah yang kita lakukan berikutnya menjadi lebih ringan untuk sampai tujuan, tak lagi dibebani oleh kisah tabu yang memberatkan. Semoga saja, pada suatu masa ada kisah dimana pertemuan membawa pesan berbuah cinta, setiap cerita menambah warna, dan setiap harapan yang kita tanam sendiri tumbuh menjadi kenyataan yang indah.

Hingga, biarkan segalanya berjalan dengan versi terbaiknya. Tak perlu terburu, tak perlu terlalu berharap pada kesempurnaan. Biarkan waktu dan perjalanan menemukan jalannya sendiri, mengarahkan kita menuju tempat di mana hati benar-benar bisa merasa tenang. Semoga kita semua sampai di sana, pada kisah yang tak hanya indah untuk dikenang, tetapi juga bermakna untuk dijalani. Semoga saja langkah-langkah kecil ini membawa kita menuju akhir yang bahagia. Dan jika pun tidak, biarlah kita tetap berjalan, menjadi bagian dari cerita besar yang terus ditulis oleh kehidupan. Karena pada akhirnya, hidup adalah tentang keberanian untuk terus berharap, meski tak tahu pasti apa yang menanti di ujung jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun