Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kita Semua Berharga, Bahkan untuk Waktu yang Sebentar

6 Desember 2024   09:44 Diperbarui: 6 Desember 2024   10:41 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Allan Moises

"Kita semua adalah adalah orang-orang yang berharga, bahkan sebelum orang lain menyadari kita memang berharga dan sangat-sangat istimewa"

Wahai waktu yang pergi, letihmu sebentar lagi akan kembali. Kemarin, dan hari ini adalah jalan yang kamu pilih. Dan untuk esok hari, harapan seperti apa yang akan terjadi, pilihan-pilihan apa yang akan di sediakan, semoga semua akan berjalan dengan sedikit gangguan. 

Percayalah, semua tidak akan berjalan lancar-lancar saja. Pasti ada gangguan setiap hal yang aku inginkan. Percayalah, langkah hari ini yang di usahakan adalah moment usaha terbaik, baik aku dan kamu akan sadar bahwa segala yang telah dilakukan adalah sesuatu yang aku pilih sendiri. 

Percayalah, tidak ada yang mudah, dan apalagi sulit. Pasti setiap ruang nya ada intensitas tertentu. Tetapi, mari memperbaiki fikiran sendiri. Karena, lebih banyak moment buruk terjadi berasal dari fikiran sendiri. 

Hari ini, adalah jalan kita. Sadari, fahami dan anggap semua sudah langkah usaha yang terbaik. Kita, baik aku dan kamu adalah seorang yang pekerja keras, seorang yang berfikir keras, dan seorang yang berkamuan tinggi. Itulah kita yang sama, sehingga apapun yang terjadi, tetap percaya pada diri sendiri, jangan patahkan semangat atas segala sesuatu yang telah dilakukan. Sejauh yang telah dilewati, kita adalah orang-orang terbaik dengan versi kehidupan yang terbaik juga. 

Aku dan kamu sadar, masa lalu tidak bisa di ubah, dan masa depan tidak ada yang tahu akan seperti apa nantinya. Tetapi, hari ini, detik ini dan massa ini, aku bisa berfikir untuk mengubah sesuatu atau tidak sebagai pilihan. Hari ini aku punya kebebasan untuk melakukan apa yang aku inginkan.

Aku akan bertanggungjawab atas semua yang telah ku lakukan hari ini, dan harapan besar di masa depan adalah sesuatu yang tak bisa kukenali seperti apa. Tetapi, aku percaya dan optimis, aku adalah orang hebat, dan terus mau belajar, belajar dan terus menerus belajar. Aku, kamu dan kita adalah orang-orang yang berhasil dan hebat. Entah itu kapan dan seperti apa, tetapi itulah kita, seorang manusia yang ingin belajar banyak hal untuk banyak moment-moment kehidupan. 

Kita begitu istimewa, bayangkan betapa berharga kita sendiri saat ini. Kita begitu istimewa, dan bayangan betapa penting kita terhadap semua ini. Percayalah, kita semua hebat dengan versi kita masing-masing. 

Jikapun tidak ada orang yang menganggap kita hebat dan istimewa, maka hal itu tidak kita perlukan, bukan?. Kita tidak perlu validitas orang lain, kita adalah diri yang begitu berharga  jika hanya dinilai dari sebuah harga validitas semata, kita begitu istimewa untuk hanya sekedar pengakuan orang lain. Sehingga, mari mencintai diri sendiri sebagai ruang terbaik untuk kita. Jika tidak ada satupun yang menganggap kita penting dan istimewa, maka biarkan kita sendirilah yang menciptakan keistimewaan untuk diri sendiri. 

Betapa penting nya kita, betapa istimewa nya kita. Bukan sekadar di orang dan tempat yang tepat. Tetapi kita sudah penting dan istimewa sejak kita menghargai diri sendiri. 

Jadi mari menikmati semua ini, menikmati setiap langkah yang kita ambil. Kita punya rasa percaya yang cukup tinggi untuk sebuah nilai hidup. Sehingga, siapapun aku, kamu dan kita semua. Punya ruang sendiri untuk penting dan bernilai terhadap orang lain, atau bahkan untuk kita sendiri sekalipun.

Sampai kita tidak lagi bertanya kepada waktu yang pergi, kemana dia setelah rasa kalah, kemana dia setelah rasa lelah dan kemana dia setelah rasa tak berdaya?. 

Kita bukan waktu yang layu, bukan pula manusia dungu. Tetapi kita adalah dunia yang berwarna dengan waktu yang memberikan kesempatan untuk kita semua melangkah sebagai rasa kehebatan. 

Kita bukan hanya waktu, tetapi kita adalah rasa percaya yang sungguh-sungguh untuk sesuatu hidup yang banyak hal diperjuangkan. Bahkan, kita malu untuk mati sebelum menang, dan enggan sekali mengangkat tangan atas kekalahan. 

Kita berani bertaruh dengan waktu yang begitu panjang, dimana kita ingin hidup baik, menyenangkan dan kita percaya sepenuh hati, hidup yang kita pilih hari ini dengan cara kita hari ini adalah yang paling terbaik dari versi yang kita punya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun