Tulisan ini adalah bentuk refleksi penulis dalam melihat bagaimana tokoh bernama Socrates dan nabi muhammad SAW dalam kacamata dirinya. Dimana kedua tokoh ini adalah tokoh yang paling berpengaruh di masa kehidupan mereka, dan bahkan pemikiran-pemikiran mereka hingga kini masih di benarkan. Tulisan ini adalah bentuk satu pandangan yang dari penulis sendiri untuk membaca bagaimana perspektif penulis melihat kesamaan pemikiran Socrates dan nabi muhammad SAW yang begitu luar biasa dan spektakuler.Â
PEMIKIRAN SOCRATES
Socrates (470-399 SM) adalah filosof yang lahir di Yunani. Banyak orang menganggap Socrates menjadi bapak filsafat dikarenakan pemikiran-pemikiran nya melawan para kaum mistis dan sofis bisa merombak paradigma masyarakat Yunani saat itu, Socrates adalah cerminan dari kecerdasan yang meragukan, tidak mudah menerima banyak hal sebelum mempertanyakan. Socrates adalah manusia yang benar-benar menggunakan akal fikiran, ketika ia ditawarkan dengan kebenaran-kebenaran yang begitu banyaknya. Ia tidak langsung menerima informasi tersebut, melainkan melakukan proses dialektika secara serius atas informasi yang di dapatkan. Sehingga, apa yang di argumentasikan oleh seseorang bisa di uji kebenaran sejauh ada keraguan atau semakin kuat informasi yang di sampaikan.Â
Socrates adalah bapak filsafat yang berusaha untuk membuktikan bahwa manusia benar-benar harus menorehkan pengetahuan dengan melahirkan nya sendiri, metode bidan sebagai metode berfikir khas dari Socrates adalah tawaran baginya untuk mendapatkan pengetahuan dari setiap orang dari metode bertanya, bertanya, meragukan, lalu bertanya sampai ke akar-akarnya.Â
Banyak murid Socrates, salah satunya plato melihat Socrates sebagai sosok yang luar biasa di masa hidupnya. Meskipun Socrates hidup sederhana, tetap kesederhanaan itu dinikmati olehnya, sembari bertemu dengan masyarakat Yunani dan mencari kebenaran dari masyarakat Yunani tentang banyak hal. Dari seorang pedagang yang di tanyakan soal keadilan, dari petani di tanyakan soal tumbuhan dan pengetahuan mengenai alam, sampai pada orang-orang pintar yang dianggapnya sebagai pemilik ilmu pengetahuan. Socrates selalu hadir di masyarakat Yunani sebagai jelmaan dari manusia yang tahu dirinya bahwa dirinya sendiri sadar tidak tahu apa-apa. Kesadaran ini sangat jarang dan bahkan tidak dimiliki oleh masyarakat Yunani saat itu, sehingga Socrates dikenal sebagai manusia bijaksana yang mampu membawa revolusi paradigma masyarakat Yunani dalam ruang kongnitif dan objektif.Â
Meskipun dapat dilihat bahwa Socrates tidak meninggalkan jejak tulisan, tetapi melihat Socrates sendiri dalam catatan anak muridnya seperti catatan Plato dan xenophanes menunjukkan bahwa Socrates adalah filosof yang meninggalkan pemikiran tanpa harus menuliskan. Socrates tidak menulis, namun ia meninggalkan jejak pemikiran kepada masyarakat Yunani dan kepada murid-muridnya yang kemudian di kembangkan. Moralitas dalam kehidupan Socrates dengan membawa obor pengetahuan adalah cara Socrates mengawetkan dirinya meskipun tidak pernah menulis sekalipun. Orang-orang Yunani tetap mengingat Socrates sebagai seorang manusia yang luar biasa, terkhusus nya bagi murid-murid nya yang menganggumi keseharian Socrates yang penuh makna, sehingga jejak pemikiran Socrates memang tidak ditemukan dalam tulisan tangan nya sendiri. Melainkan dari tulisan orang-orang yang pernah bertemu dengan Socrates, sembari memperlihatkan bagaimana luar biasanya Socrates dalam membangun paradigma berfikir masyarakat Yunani kala itu.Â
NABI MUHAMMAD SAW
Kesempurnaan memang tidak dimiliki oleh manusia, jelas manusia sendiri tidak memiliki ukuran kesempurnaan itu seperti apa. Namun, dalam sejarah, ada seorang manusia yang dikenal sebagai utusan terakhir dari umat manusia yang membawa kabar gembira. Membawa kabar keselamatan dan kebenaran yang kemudian menjadikannya sebagai nabi dan rasul terakhir di tanah Arab, tokoh tersebut dikenal sebagai Nabi Muhammad SAW (570-632 M).Â
Hal yang pasti tidak bisa di bantahkan bahwa nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir umat islam. Ia adalah sosok yang begitu agung, berkharisma, jujur, tauladan, dan baik tutur bahasanya. Nabi muhammad adalah cerminan seorang manusia yang tidak ada lagi kata yang bisa terucap untuk kekurangan dirinya.Â
Nabi muhammad SAW membawa satu mujizat besar yang hingga kini masih di rasakan, ialah Al-Quran. Yakni kitab suci umat islam yang secara iman diyakini di turunkan melalui malaikat Jibril kepada nabi muhammad SAW, kemudian nabi menyampaikan semua firman Allah SWT kepada umat manusia untuk di yakini dan di percayai. Tentu satu hal yang pasti bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang tak pernah di tulis oleh Nabi Muhammad SAW, melainkan ia menyampaikan kepada keluarga, sahabat dan umat islam mengenai isi firman-firman Tuhan sebagaimana ia dapatkan, tanpa mengurangi dan tanpa menambahkan nya. Nabi muhammad SAW adalah manusia jujur yang pernah terlahir di muka bumi ini, ia di percaya oleh manusia, terkhusus nya umat islam sendiri dalam segala hal. Segala perkataanya adalah kebenaran, sekaligus tindakan yang di lakukan adalah sebuah perbuatan baik.