Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Tanpa Oposisi? Cerita BEM, Universitas, dan Demokrasi Indonesia

28 Oktober 2024   15:03 Diperbarui: 28 Oktober 2024   15:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: boye / Pinterest

Demokrasi.. 

Mari kita tertawakan bersama-sama. 

Memang tidak ada yang lucu dari kata-kata "demokrasi". Namun ketika kata ini dilanjutkan dengan penambahan kata lain seperti misalkan tempat, contohnya kata "Indonesia". Maka beberapa orang akan mulai sadar bahwa ketika menyambungkan dua kata " Demokrasi" dan "Indonesia" Menjadi demokrasi Indonesia adalah Sesuatu yang lucu. 

Mari kita lihat, selucu apa Demokrasi di Indonesia dengan cara yang sederhana, padat, dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Mari kita bersama-sama ratapi, dengan kesadaran yang penuh sebagai seorang manusia yang berakal, bahwa demokrasi di Indonesia perlu sekali kita tertawakan hari ini. 

DEMOKRASI DENGAN SEGALA KETAKUTAN RUANG AKADEMIK.

Sumber: detikjatim
Sumber: detikjatim

Saya pribadi akan tertawa sendiri mendengar berita yang dimana, ada sebuah Universitas di Indonesia membekukan Badan eksekutif mahasiswa (BEM) dikarenakan mengkritik seorang "pejabat pemerintah". 

Saya pribadi masih bingung sampai detik ini, meskipun setelah tulisan ini sampai pada pembaca. Universitas tersebut telah mencabut SK pembekuan BEM tersebut. Namun, hal yang ingin saya tanyakan adalah apa alasan akademik dan logis sebuah kritikan dari sekelas BEM kepada pemerintah membuat mereka di marahi sendiri oleh Universitasnya sendiri. Padahal kita sama-sama mengetahui, bahwa universitas merupakan tempat seseorang dididik mencari dan memperjuangkan kebenaran. Lalu kemudian, inisiatif dari para BEM di universitas tersebut mencoba mengekspresikan dengan cara kritik yang cukup tajam, malah di marahi sendiri oleh universitas nya. 

Ini sangat keterlaluan atau saya pribadi yang berfikir lebay?. Namun ini lah yang terjadi, universitas sebagai ruang kebebasan akademik, yang jelas kritikan dikeluarkan oleh BEM tersebut jelas melalui riset dan penuh kesadaran pertanggungjawaban akademik mengeluarkan ekspresi kritikan mereka terhadap pemerintah ternyata di halang di pintu rumah universitas mereka sendiri.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun