Cinta memang tak memberikan kepastian memiliki, tetapi cinta mengajarkan seseorang cara bahagia dengan saling mempercayai.Â
Kita tidak tahu bagaimana perjuangan yang dilakukan. Kadang lelah, kadang mudah. Semua itu dilakukan demi sebuah cinta yang di harapkan. Pastinya, kita yang saat ini berjuang atau bahkan telah memiliki, tidak ingin bernasib sama dengan fajar. Perjuangan dibalas sakit hati.Â
Setiap kita ingin cinta harus berakhir memiliki, dan berujung bahagia. Akan tetapi, kita lupa. Bahwa yang dihadapi oleh kita adalah cinta, sesuatu yang melekat dimiliki oleh setiap mahkluk, terkhusus nya manusia yang masih misteri.Â
Orang rela mati demi cinta, orang rela gila demi cinta, orang rela mengorbankan segala hal demi cinta, dan orang rela memutuskan urat malu demi cinta.Â
Entah apa itu cinta, jika kita tanyakan pada fajar sadboy pun, ia mungkin akan bercerita cinta adalah kesetiaan yang menghargai sebuah perjuangan.Â
Kita pernah menjadi fajar, bahkan hari ini mungkin kita sadar bahwa posisi Fajar Sadboy sama dengan posisi kita saat ini. Memperjuangkan sosok yang kita cintai, namun berakhir kecewa karena terlalu mengharapkan.Â
Mungkin, kita adalah orang-orang yang berpura-pura tak menyadari diri, bahwa kita lemah dan lusuh jika di hadapkan soal cinta. Jika ada lembaran pertanyaan yang harus diisi mengenai bagaiamana rasanya orang jatuh cinta dan bagaimana rasanya kecewa karena cinta?Â
Jawabannya, mungkin, yang akan muncul adalah cinta tidak memperhatikan perjuangan, kesedihan maupun kebahagiaan kita. Namun cinta akan melihat seberapa ikhlas dan setia kita dalam konsisten mencintai.Â
Dengan bahasa yang sangat sederhana. Bagi saya pun jika ditanyakan soal cinta itu apa?, saya akanmenjawab bahwa cinta tidak tidak diungkapkan ataupun dikata-katakan, tetapi cinta itu dilakukan.Â
Cinta bukan soal kuantitas, tetapi soal bagaimana soal kualitas. Dan cinta bukan soal seberapa besar yang kita beri, tetapi seberapa komitmen kita terhadap cinta yang kita sendiri miliki.Â
