Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Siapa Aku???

11 Mei 2022   19:42 Diperbarui: 11 Mei 2022   20:01 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : National Geographic-Grid.id

Karakteristik manusia terkadang dilihat dari Bagaimana manusia mengakui dirinya sebagai sebuah identitas, manusia berdiri secara independensi untuk menentukan Bagaimana dirinya telah mencapai sebuah ketentuan yang disebut sebagai wacana. 

Dari wacana inilah lahirlah sebuah pemahaman yang di mana diri mereka sebagai subjektivitas dan di luar diri mereka sebagai objektivitas, subjek yang menjelaskan sesuatu yang lain dan objek adalah bagian yang lain dalam satu buah paradigma dalam wacana penjelasan yang kompherensif dan holistik.

Kemudian,Lahirlah wacana tersebut yang di mana manusia harus bertengkar dengan apa yang mereka pikirkan. Ketika manusia mampu untuk merebut sebuah wacana tentang eksistensialisme, maka disitu manusia berperan sebagai bentuk yang nyata dan riil terhadap peran yang nyata pula. 

Kehadiran sosok dirinya terhadap sebuah eksistensi merupakan sebuah fenomena yang terkadang lazim ditemui di dalam kehidupan tersendiri, baik itu melalui sebuah fenomena yang realistis maupun fenomena metafisis. Pembuktian secara empiris tentang manusia yang nyata adalah pembuktian yang sangat rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Sehingga fenomena terjadinya perebutan wacana melibatkan manusia sebagai aktor dan sekali manusia sebagai subjek dan objek yang berada dalam satu dimensi yang dianggapnya sebagai keberadaan.

Ketika manusia dengan ini menganggap diri mereka eksis karena kesadaran mereka mampu membatasi kognitif orang lain, di situ lahirlah sebuah terminologi yang dikatakan sebagai definisi untuk menjelaskan sesuatu dari sebuah objek yang terjelaskan. Hebatnya lagi Manusia merupakan makhluk yang misterius dan penuh dengan kebahasaan yang sukar terungkapkan, Sebab mereka mendefinisikan diri mereka secara tidak lengkap sebagai bentuk universal, 

Sebab mereka menganggap orang lain sebagai bentuk objek nyata yang perlu dicek validasi nya, namun di dalam sisi lain hal tersebut juga melupakan diri mereka sebagai makhluk yang sama tanpa melihat dari prespektif diri mereka sendiri.

 artinya bahwa manusia berangkat dari bagaimana istilah-istilah ilmiah yang telah diciptakan tentang sebuah objek ataupun ilmu pengetahuan dikarenakan kepentingan untuk diri mereka melalui perantara perantara manusia lain, di tekankan disini adalah kepentingan dari sebuah kesadaran sukar di ungkapkan dalam satu dimensi ruang dan waktu. 

akibatnya manusia sebagai dirinya akan menganggap sebuah kebenaran itu berada dalam dirinya sebagai sebuah kehadiran, Sebab mereka mampu menjustifikasi sekaligus mengklarifikasi keadaan orang lain melalui dirinya, namun aspek-aspek kekurangannya adalah diri mereka saja tidak mampu menunjukkan kehadiran tentang dirinya yang sebagai subjek dan dirinya sebagai objek. 

Akibatnya manusia yang berkesadaran ini hanya mampu berada dalam ruang dimana keberadaan orang lain adalah sebuah sifat yang paling jelas dan keberadaan dirinya sebagai dirinya yang dijelaskan tidak mampu untuk didefinisikan secara komprehensif dan holistik. Dalam hal inilah menjadi penjelasan mengenai siapakah manusia itu dan siapakah aku itu sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun