Sains modern adalah salah satu bentuk kerangka berfikir manusia modern dalam forma ilmiah, yang mana dalam penganalisisan suatu objek kajian berasaskan instrumen empirisme dan rasionalisme yang menjadi nilai aksiologi kritis positivisme, sehingga dalam menemukan jawaban yang ingin diketahui objek kajiannya dalam memahami sains.
Sains memang terkenal sebagai ilmu yang memperlihatkan bagaimana fakta fakta sebuah fenomena bisa di uji dan kebenaran terhadap fenomena tersebut mampu untuk dibuktikan secara empirisme, namun sejauh itu, pernah melalui asumsi asumsi yang menjadi hipotesa.
Hipotesis dalam sainspun tergolong sangat normal, dikarenakan setiap hipotesa hipotesa yang di tawarkan dalam sains bisa menjadi penelitian lanjutan oleh ilmuwan untuk membuktikan entitas-entitas dari objek yang di kaji.
Sehingga kondisi yang mampu untuk diidentifikasi lalu menuju konfirmasi terhadap objek yang sebelumnya di teliti, akhirnya berubah menjadi teori ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan ini sendiri pun bisa mengalami Falsifikasi (kekeliruan) sehingga teori bisa saja dikatakan bisa di bantah sebab masih kekurangan bukti empirisme di masa depan. Namun ketika Teori tersebut mengalami penguatan dari teori Teori sebelumnya bahwa teori yang dijabarkan relevan dan sanggat kompherensif, maka teori tersebut akan berubah menjadi hukum.
Hukum dalam teori inilah yang memiliki kekuatan dalam sains. Sehingga sains yang memiliki hukum bisa menjustifikasi sesuatu hal yang awalnya hanyalah asumsi belaka saja. Adapula Postulat yang diajukan sebagai bentuk asumsi dasar dari sebuah penelitian. Walaupun sifatnya persuasi, namun perlu di lakukan pengkajian ulang pula terhadap Postulat Postulat tersebut. Sebab sikap skeptis dalam sains merupakan salah satu hal yang wajar dimilikinya. Hal itulah yang membuat sains memiliki peminat yang banyak, sebab konteks dan konsep yang selalu digunakan nya adalah dua metode, seperti rasionalisme kritis dan empirisme kritis, dua teori tersebut mengalami ellaborasi shingga terjadinya balance diantara dua hal tersebut.
Namun, jauh dari itu, disini akan di lakukan sebuah penjabaran mengenai pembeda antara sains barat dan sains Islam. Yang memang diketahui dua jenis pengetahuan ini sama sama membahas sains. Namun prespektif dari barat dan Islam memiliki metodelogi dan hal hal yang berbeda dilakukan agar bersesuaian dengan dan mengurangi kontradiksi diantara sains yang dibawa oleh barat dan sains yang dibawa oleh Islam.
Perbedaan sains barat dan Islam bisa dilihat sebagai berikut
1. Dalam sains barat lebih cenderung menggunakan instrumen empirisme dan rasionalisme sebagai instrumen pokok utama yang dimana rasionalisme empirik logis spekulasi lebih cenderung diprioritaskan , sedangkan dalam sains Islam modern lebih perpatokan kepada Al Qur'an dan hadits yang mana harus bersesuaian dan semaksimal mungkin meminimalisir kontradiksi.
 2. Dalam sains barat lebih cenderung menggunakan hipotesa hipotesa sementara, sehingga kalkulasi dalam sains barat lebih cenderung ke spekulatif. Sedangkan dalam sains Islam lebih memahami menggunakan dogma ataupun teks kitab suci sebagai patokan. Sehingga hal ini menjadi pedoman aksioma dalam sains timur ketika mengkaji sains.
 3. Dalam sains barat memiliki sistem penelitian dalam bentuk spekulasi dan materialisme. Sedangkan dalam sains Islam lebih memahami sains dalam bentuk metafisika dan sekaligus sains dalam Islam juga menyeimbangi dengan bahan kajian materialisme dan kajian metafisika.
4. Dalam sains barat lebih bebas menilai suatu objek kajian dan bebas menggunakan instrumen.sedangkan sains barat lebih berpatokan ke teks dan dogma sehingga memiliki batasan dalam ruang lingkup sains nya.
5. Sains barat lebih rasional dibandingkan sains Islam dari segi pembuktian ilmiahnya
 6. Kesimpulan yang dibuat Sains barat lebih memandang humanisme. Sedangkan sains barat juga memandang humanisme Sekaligus ilmu ketuhanan pula dalam kajiannya.
7. Sains barat bersifat objektif dan universal. Sedangkan sains Islam terkadang diterima dan terkadang tidak oleh sebagiannya ummat manusia.
 8. Sains barat memiliki tujuan memanfaatkan sains demi kemaslahatan ummat manusia dan begitupula sains Islam memiliki tujuan kemaslahatan ummat manusia, tapi tidak anomali(menyimpang) dengan kitab suci.
Adapula persamaan antara sains barat dan sains timur yang paling mencolok ialah sains barat maupun sains timur Sama saja menggunakan hipotesa sementara terhadap objek, dan penggunaan sikap skeptisisme merupakan ciri tipikal diantara keduanya. Dan masih banyak lagi yang menjadi persamaan antara sains barat dan Islam.
#wahyutrisnoaji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H