"iya pak, tepat 100.000 dollar" jawab Milka
"bagus, jangan lupa catat seperti biasa!" Jendra menutup kembali koper hitam tanpa menghitungnya lagi
"kali ini untuk siapa pak?"
Jendra memandang Milka lantas menjawab
"pre...si...den..."
Mata Milka membelalak mendengar jawaban itu. Ia sempat ingin mengkonfirmasi kebenaran peruntukan uang dalam koper hitam itu tetapi kemudian mengurungkannya. Jendra menangkap keraguan Milka.
"negaramu tercinta ini negara maling kalau kau pengen tau, " kata Jendra kemudian
"pejabatnya, mentrinya, bahkan presidenmu itu maling" lanjutnya.
"dollar yang kamu hitung tadi untuk presiden demi proyek baru kita, proyek paling besar yang mungkin kita dapatkan"
Jendra membicarakannya dengan enteng. Ia kembali membuka kotak cerutu, disulutnya satu cerutu baru, padahal cerutu yang lama belum setengahnya habis.
"sini,"