Mohon tunggu...
wahyu agung
wahyu agung Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hanya menanam benih kata, berharap tumbuh, segar, ranum, dan lebat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sketsa PLN

16 Oktober 2013   00:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:29 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sketsa 1

“Matiiin saklarnyaa !” Istri saya sering meneriakkan kalimat itu kalau saya lupa mematikan saklar sebelum mengganti bohlam yang putus. Oke, meskipun menurut saya tidak perlu tetap saja saya lakukan, daripada diomelin. Untungnya PLN tidak perlu melakukan hal yang sama (melakukan pemadaman listrik) saat melakukan sambungan baru dan pemeliharaan jaringan. Hal ini disebabkan karena adanya tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) yang siap melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan alias listrik tetap menyala. Tim berani mati ini bekerja pada keadaan bertegangan 20.000 sampai 500.000 volt, dalam kondisi seperti itu kesalahan sekecil apapun nyawa taruhannya. Belum lagi lokasi pekerjaan yang ‘horor’, tahu sendirikan setinggi apa tiang sutet?

Kalau mengingat hal itu kadang rasa sebal saat terjadi pemadaman listrik sedikit terobati. Saya tinggal di Lampung, daerah yang akhir-akhir ini intensitas pemadaman listriknya meningkat. Yah, mungkin karena memang pasokan listrik yang tidak sebanding dengan konsumsi listrik yang terus meningkat pesat

Sketsa 2

“Tidak seperti kata orang, bikin sambungan baru enggak ribet kok dan cepet juga” kata Mas Adhi, dia adalah pengembang perumahaan tempat saya tinggal. “Yang penting syarat-syaratnya semua terpenuhi, prosedural aja, gak perlu ini itu gak jelas” sambungnya. Sore itu (saya lupa kapan tepatnya) kita memang ngobrol banyak masalah perumahan. Ceritanya Mas Adhi ini sedang membagi ilmunya pada saya. Dalam membangun perumahan ia menekankan pentingnya mengikuti syarat dan prosedur yang berlaku. Termasuk dalam hal kelistrikan. Kata orang supaya listrik bisa cepat masuk ke perumahan perlu ada koneksi, lobi-lobi, dan uang. Mas Adhi membuktikan sebaliknya. Saat ini memang sudah bukan jamannya hal-hal berbau korup.

Jadi ?

Saya merasakan perubahan yang baik di tubuh PLN. Keberadaan tim PDKB patut diacungi jempol sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, belum lagi terobosan yang memudahkan seperti pulsa listrik (listrik pintar). Selain itu saat ini pelayanan kepada masyarakat sudah jauh lebih baik dan transparan. Nah, supaya bisa menjadi lebih baik lagi mari kita dukung program PLN Bersih, sebuah program yang menunjukkan komitmen PLN untuk menjadi perusahaan yang bebas KKN. Yuk, kawan ? :)

Nb : jangan byar-pet terus-terusan ya pak?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun