Mohon tunggu...
Wahyu Agustian
Wahyu Agustian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sulit tapi bisa! 10/90

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lupakan Mantan ? Pahami Lingkar Kendali dan Lingkar Peduli

20 Februari 2022   09:37 Diperbarui: 20 Februari 2022   09:40 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini, masih dengan seputar asmara. Teruntuk kalian para pejuang move on dari kisah masalalunya, sadarilah tidak ada masalalu yang indah jika ujungnya perpisahan dan kegagalan. Tahun memang telah berganti, tapi masalahnya sama yaitu masalalu. Ada satu lirik dalam lagu Thepanasdalam band dan Pidi Baiq seperti ini " Tenang saja, perpisahan tidak menyedihkan. Yang menyedihkan bila habis ini saling lupa". Iya perpisahan tidak menyedihkan, tapi yang menyedihkan adalah ketika sebuah perasaan yang sepihak. Maka dari itu, saya sebagai pasukan Anti Patah Hati mengajak kalian semua untuk menyerukan tagar #lupakanmantan #carigebetan itu merupakan tagar alarm bahwa sebentar lagi kita akan kembali bangkit dengan perasaan yang berbeda.

Jadi begini, dalam menjalin hubungan antara pernikahan dan perpisahan itu tipis-tipis. Saya pernah membaca bukunya Soe Hok Gie tentang Zaman Peralihan, dalam salah satu halamannya ada tulisan seperti ini, " Hok Gie sadar bahwa hubungan itu tak punya masa depan. Ia hanya berharap, " Suatu hari nanti dia akan tumbuh menjadi seorang wanita matang dan berani, menghadapi semua tantangan dan menikmati kehidupan yang menakjubkan".

Lantas bagaimana cara kita terlepas dari ikatan memori masalalu ? sebetulnya melepas atau "berdamai" dengan masalalu merupakan suatu pekerjaan yang susah susah gampang. Tergantung dari seberapa niat dan konsistensi kita dalam melepas masalalu. Ketika kita memiliki kemauan untuk berbenah dan bangun, maka itu semua bakal terjadi. All iz well kalo kata Rancho.

Sayangnya, ketika perpisahan terjadi orang-orang lebih fokus kepada segala kenangannya. Hingga tanpa disadari itu semua justru membuat kita makin runtuh dan tertindas oleh perasaan kita sendiri. Orang-orang lupa bahwa setiap individu mempunyai yang namanya Lingkar Kendali dan Lingkar Peduli. Sekarang mari kita bangkitkan dua lingkar itu sampai kalian menyadari kebahagiaan sedang menunggu.

Berbicara tentang lingkar kendali berarti berbicara tentang apa yang terjadi. Suatu peristiwa atau kejadian yang tidak dapat kita kendalikan dan arahkan tetapi kita dapat menerimanya dan mengikhlaskannya, akan tetapi kita bisa mengendalikan pikiran kita dan merubah pandangan kita terhadap apa yang telah terjadi. Contohnya ketika kita sudah berusa mungkin mempertahan hubungan tetapi tetap, jalan keluarnya adalah perpisahan, disitu kita dapat memilih mengendalikan pikiran dan merubah mind set kita untuk menghasilkan suatu makna yang berkesan, Itu merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat kita rubah atau kata lainnya itu merupakan sebuah takdir yang memang seharusnya hanya dapat kita terima dan mengikhlaskannya, bukan mencoba melawan sebuah ketentuan dari tuhan. Akan tetapi kita masih memiliki satu lingkar lagi, yaitu lingkar peduli.

Lingkar peduli merupakan suatu tindakan untuk diri kita yang lebih baik lagi. Kadang kita lupa dengan kekuatan yang kita miliki, seolah-olah semua kekuatan kita terbawa oleh sang mantan kekasih, tetapi itu merupakan pernyataan yang benar..... benar-benar salah. Apa yang membuat kita berpikir sedemikian rupa? Karena tidak percaya terhadap diri sendiri ? pantas saja jika ujungnya perpisahan toh kalianpun tidak memiliki kepercayaan diri untuk kalian sendiri. Begini, lingkar peduli itu mengenalkan kita ke diri kita sendiri. Tentang bagaimana potensi diri yang harus diasah dan dikembangkan.

Sulit memang tapi pasti bisa! Selain menggali potensi yang dimiliki kita juga bisa mencari support system, teman yang selalu ada disaat-saat kita terpuruk, bukan hanya teman untuk bercanda. Tidak perlu banyak, sedikit juga gapapa. Kalopun tidak ada, saya juga bisa. Cari support system yang benar-benar bisa membantu, ketika kita sedih, atau ada yang membuat marah pastikan kita punya minimal satu orang yang paling bisa mengerti tentang perasaan kita.

Mungkin cukup sampai disitu, terkadang karena terbawa emosional kita melupakan diri kita dan menganggap oranglain adalah diri kita. Jika kalian memang ingin melepas atau "berdamai" dengan masalalu maka perhatikan lingkar kendali dan lingkar peduli yang ada dalam diri kalian. Segera berbenah, segera berbahagia. Naikan tagar perjuangan #lupakanmantan #carigebetan selamat berjuang para pemenang !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun