Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan yang Selalu Mengikuti

16 April 2016   22:33 Diperbarui: 16 April 2016   22:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

 

 

Penghujung malam tetap bisu,

Nyenyak dalam buaian rembulan

Halimun pekat tak tersibak meski gerimis tlah usai

 

***

 

Lihatlah! Betapa kota ini berwarna aneh. Abu-abu agak biru suram. Aku tak mengerti, pertanda apakah ini. Aku menoleh ke arah belakang, ke arah sebuah gang yang baru saja aku lewati. Sepertinya seseorang mengikutiku. Entah siapa dia. Tapi ketika aku menengok, tak ada siapapun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun