Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lenthog, Sajian Alternatif Tanpa Daging dari Kudus

11 Juli 2016   11:55 Diperbarui: 11 Juli 2016   18:50 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring Lenthog Kudus nan lezat (dokpri)

Lebaran telah berlalu. Setelah beberapa hari kita menikmati sajian yang serba daging, seperti opor ayam, sambal goreng hati, rendang dan lain-lain, saatnya menikmati sajian yang tidak mengandung unsur daging, agar tubuh kita seimbang dan tidak tergelontor oleh kolesterol. Dan juga, mungkin kita bosan, ingin menikmati hidangan yang lebih segar tanpa daging.

Kita bisa menyajikan sajian tanpa daging, misalnya sayur-sayuran, tempe, tahu, ikan dan lain-lain. Kita bisa memilih salah satu alternatif sajian tersebut. Salah satu sajian tanpa daging, adalah lenthog. Apa sih lenthog itu?

Lenthog adalah makanan khas dari Kota Kudus, selain Soto Kudus dan Soto Kerbau. Memang lenthog belum sepopuler Soto Kudus, yang hampir semua orang mengenalnya.

Lenthog ini berbahan dasar tewel (nangka muda), tahu yang digoreng setengah matang dan dimasak dengan memakai kuah santan. Meski berbahan dasar nangka muda, tapi lenthog tidak seperti gudeg yang lebih berwarna kecoklatan. Lenthog berwarna asli nangka muda yang diberi kuah santan. Bila dirasakan bumbu yang ada di dalamnya, memakai kencur. Tentu saja ada bumbu lainnya, yang merupakan bumbu rahasia.

Di dalam lenthog ini, cara penyajiannya memakai lontong/ketupat, kemudian disiram dengan kuah lenthog, nangka muda dan tahu. Bila suka, bisa memesan pedas dengan menambah cabai yang sebelumnya direbus terlebih dahulu. Tidak ada unsur daging-dagingan, baik daging sapi ataupun daging ayam. Paling banter, tambahannya memakai telur pindang atau kerupuk bawang. Jadi, sangat cocok untuk saat selepas lebaran, yang beberapa hari kita menikmati sajian serba daging. 

Jika suka, kita bisa menambahkan cabe rawit yang direbus, telur pindang atau kerupuk bawang (dokpri)
Jika suka, kita bisa menambahkan cabe rawit yang direbus, telur pindang atau kerupuk bawang (dokpri)
Kita bisa mendapatkan sajian lenthog di Kota Kudus. Yang terkenal adalah Lenthog Tanjung. Mengapa dinamakan Lenthog Tanjung, karena lenthog ini banyak di jajakan di daerah Tanjung Kudus. Akan tetapi, lenthog ini sudah mulai dikenal dan banyak yang menyukainya, karena ringan rasanya dan murah. Juga tentu saja lezat, meski tanpa unsur daging ataupun kaldunya. Jadi, sekarang kita bisa mendapatkan lenthog tak hanya di satu tempat saja, akan tetapi sudah menyebar di daerah sekitar Kudus.

Jika mampir ke Kota Kudus dan sekitarnya, sila mencicipi masakan ini. Harga sepiring Lenthog Kudus  dibandrol Rp 3.500 - Rp 5.000. Telur Pindang Rp 2.000 per butir. Kerupuk bawang Rp 1.000 per bungkus. Murah meriah dan kenyang. Sehat dan tanpa daging.

Jika satu piring lenthog bisa membuat saya kenyang, tapi bagi ABG yang baru bertumbuh, mungkin tak akan cukup. Kita bisa menambah satu piring lagi untuk dinikmati. Lagi dan lagi... Heemm...

Nah, selamat mencicipi lenthog Kudus.

Bagi para pemudik, selamat kembali ke habitat masing-masing. Semoga perjalanan lancar, selamat dan tidak macet. Hati-hati di jalan, selalu waspada.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun