: untukmu
ajaklah aku ke negerimu,
memahami bahasa hatimu,
mengadaptasi lingkup ruangmu,
melebur dalam lembut kalbumu,
***
syahdu tatkala cicit derkuku pagi hari,
bercerita betapa indah malam itu,
berbincang seakan tak ada henti,
melumer segala kekakuanmu,
dan,
kau baru saja mencipta janji!
***
tatkala jelang hari siang,
hingga pun lupa,
kalang terlanjur berpendar,
janji menguap entah kemana,
membubung tinggi langit tak berbatas,
liku bersembunyi,
sepi tak bertepi.
oh, aku menunggu petang,
bila janji kembali terbentang.
bilakah?
Â