[caption caption="http://rubik.okezone.com/read/23562/cinta-di-musim-semi"][/caption]
Minggu pertama (terinspirasi oleh puisi)
“Mengapa harus pergi? Harusnya kau tinggal!”
“Tapi aku tak memiliki pilihan, pilihanku hanya satu, yaitu, pergi!”
“Kau tak ingin kisah cinta ini lagi? Aku menginginkanmu, seperti saat awal kita bertemu di senja memerah itu,”
“Entahlah, bagiku cinta ini sudah tak menggetarkanku lagi, aku...”
Aku terdiam, menunggu perkataanmu selanjutnya. Bagiku, cinta ini masih ada, meski kadang terasa perih di ulu hati. Aku tak perduli.
Entah mengapa, aku tak pernah lelah ketika berjalan denganmu, padahal kita tak selalu beriringan, bahkan kau sering mendahuluiku dan berpura-pura untuk tak bersamaku. Itu menyakitkan!
Lucu juga kita, sepasang manusia, saling menyukai, tapi sekaligus mengingkarinya. Bukankah akan lebih indah bila saling mengakui, bahwa kita sepasang kekasih yang memiliki sayap kembar dan bisa terbang bersama?