Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cantiknya Bunda di Mata Ananda dan Ayah

8 Maret 2017   17:38 Diperbarui: 8 Maret 2017   18:48 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar: pixabay"]Apa sih Cantik Itu?

Cantik itu relatif. Banyak orang yang mengatakan begitu. Artinya bahwa, definisi cantik itu tergantung siapa yang ditanya. Dulu, saat saya masih kecil, memiliki adik laki-laki. Saat itu masih berumur lima tahun. Saya ingat betul, bahwa ada yang bertanya pada adik saya, siapa wanita cantik menurut dia. Adik saya menjawab, wanita tercantik di dunia adalah Ibu. Saat ditanya, seberapa cantik? Dia menjawab, paling cantik. Saat ditanya lagi, jika dibandingkan dengan Titik Puspa (artis cantik pada jamannya)? Tetap menjawab, cantik ibu saya. Hahaha... artinya bahwa, wanita tercantik di dunia menurut dia adalah ibu. Lalu, pada saat SMP, adik saya yang sedang puber, memandang perempuan cantik adalah teman perempuan yang terdekat dengan dirinya, yang baik hati padanya. Seiring dengan perkembangan usia, mungkin berbeda lagi.

Cantik itu menurut saya, bukan hanya secara fisik loh. Saya pernah memiliki teman, cantik. Tinggi semampai, kulitnya putih bersih. Senyumnya menawan. Akan tetapi kecantikan itu turun drastis, pada saat ia marah dan jengkel pada temannya dan ia mengumpat berkata jorok. Aduh, cantik-cantik kok ngomongnya begitu. Lalu nilai yang tadinya sembilan menjadi lima karena bicara yang tak sopan.

Pernah juga bertemu teman, biasa saja, tapi karena pembawaannya kalem, lembut dan anggun, ia terlihat cantik. Padahal jika dibanding dengan teman saya yang tinggi semampai, putih kulitnya tadi, kecantikannya di bawahnya. Orang lebih bersimpati pada teman saya yang kalem ini. Meskipun pada awalnya mungkin lebih memilih teman yang pertama. 

Selain kalem, lembut, anggun bisa menambah kecantikan, kepandaian atau kecerdasan seorang perempuan, juga bisa menambah nilai plus tentang perempuan cantik. 

Apalagi jika seorang perempuan, sudah cantik secara fisik, baik hati, anggun, pintar, tak merasa lebih cantik dari yang lainnya, pasti banyak yang menyukai. Tidak hanya laki-laki saja yang menyukai, akan tetapi teman perempuannya banyak yang menyenangi sebagai kawan. Dan biasanya, ia mendapat tempat yang istimewa di manapun ia berada.

Cantik di Mata Keluarga?

Jika tadi perempuan cantik secara umum, bagaimana dengan perempuan cantik di mata keluarga? Maksud saya di sini, perempuan cantik di mata ananda dan ayah. Maksudnya cantiknya Bunda? Tentu saja, hehehe.. karena saya adalah seorang bunda. 

Saya seorang perempuan, wanita, ibu dari dua anak, perempuan dan laki-laki. Tentu saja juga seorang istri dari suami saya. Tidak cantik, tidak semampai, semuanya biasa saja. Tapi entah mengapa, berada di antara mereka, saya merasa lebih cantik. Padahal mungkin juga geer. Anak-anak membutuhkan saya sebagai ibunya.

Tugas sebagai ibu, membuat saya merasa menjadi sempurna. Bersyukur bahwa saya diberi kesempatan oleh Allah SWT, menjadi ibu yang baik, yang bisa membimbing mereka berkembang menuju dewasa. Memiliki anak-anak yang patuh dan mencintai ibunya, bagi saya suatu hal yang amazing. Saya tak menuntut mereka harus pintar dan memiliki prestasi, yang penting memiliki budi pekerti yang baik, berguna bagi agama, dan baik dengan lingkungannya. Pastinya, begitulah harapan seorang ibu kepada anak-anaknya, kebaikan untuk mereka, kelak menjadi orang yang sukses. Aamiin.

Lalu, bagaimana dengan ayah? Hehehe... memiliki suami yang memiliki nama Berbudi, seperti namanya, orangnya juga berbudi. Saya merasa cantik di mata suami, karena kebaikannya. Tak sempurna memang, tapi memiliki rasa cinta, kasih dan sayang, menjadikan seseorang merasa lebih cantik dan sempurna, meski orang lain mengatakan tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun