Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Oseng Blenyik Lombok Ijo, Sajian Lezat untuk Menu Berbuka Puasa

2 April 2023   16:55 Diperbarui: 3 April 2023   14:03 4045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang pasti bertanya, apa sih Blenyik itu? Nah, Blenyik adalah makanan yang berbahan dasar ikan teri kecil, kemudian dikepal seperti bola-bola. Kalau di Semarang, banyak dijual di pasar.

Blenyik menurut Wikipedia berasal dari Jepara. Etapi, makanan ini bukan hanya populer di sana, tetapi juga menjadi favorit di daerah sekitarnya. Bahkan di Semarang, Blenyik merupakan makanan klangenan, karena merupakan makanan yang sudah ada sejak zaman dulu.

Blenyik adalah olahan makanan dari ikan teri yang dikepal-kepal mirip bola. | Foto: Wahyu Sapta.
Blenyik adalah olahan makanan dari ikan teri yang dikepal-kepal mirip bola. | Foto: Wahyu Sapta.

Olahan ikan teri yang memiliki rasa asin, bisa langsung dimasak dengan mencelupkannya ke dalam telur kocok kemudian digoreng. Rasanya yang gurih dan enak, menjadi kegemaran sebagai lauk temannya nasi. 

Blenyik mengandung gizi tinggi karena berbahan dasar ikan teri yang mengandung Omega 3, rendah kalori, dan tinggi protein. Selain itu, juga mengandung beberapa mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, serta vitamin A, B, dan D. Jadi, Blenyik memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan, ya.

By the way, tadi pagi saya ke pasar dan melihat Blenyik ada di jajaran lapak penjual ikan. Rasanya lama saya tidak membelinya. Masih ada dua bungkus plastik. Langsung saya meminang dan membayarnya. Mumpung masih ada dan saya beruntung mendapatkannya. 

Rencananya, nanti saya juga akan memasak sayur bayam, sambal terasi, yang sangat serasi jika dipadukan dengan Blenyik. Bakalan menghabiskan nasi. Wah, saya juga harus menambah porsi nasi yang akan saya masak, nih.

Baiklah, tetapi kepikiran juga, blenyik kurang seru kalau hanya digoreng saja, meskipun sudah nikmat. Akan lebih sedap, jika blenyik diolah menjadi masakan yang dicampur dengan cabai hijau. Pasti lebih maknyus. 

Baiklah, blenyik yang sudah enak, akan saya eksekusi menjadi masakan Oseng Blenyik Lombok Ijo. Caranya mudah dan tidak ribet. Memasaknya tidak lama, karena hanya dioseng. Resep praktis ini bisa dicoba sebagai menu berbuka puasa.

Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, ya. | Foto: Wahyu Sapta.
Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, ya. | Foto: Wahyu Sapta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun