Lebaran sudah berlalu, liburan sudah usai. Waktunya kembali bekerja, sekolah, kuliah, dan beraktivitas seperti biasanya. Kita kembali ke kehidupan normal seperti sebelum lebaran dan liburan.Â
Euforia berkumpul dengan keluarga juga telah berlalu. Makan-makan enak tak lagi sesering ketika lebaran dulu.Â
Menu daging-dagingan, bersantan, berlemak, dan makanan enak lainnya sudah jarang memenuhi meja. Kembali ke menu asal, menu harian yang sederhana, praktis, dan cepat dalam penyajiannya.
Sebagai ibu, saya kembali memutar otak untuk mengatur menu harian yang simpel, enak, tidak membosankan, dan masih tetap bisa memenuhi gizi keluarga. Hem, apa ya?
Nah, kepikiran juga ketika saya tadi berbelanja di pasar untuk membeli bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Saya tertarik membeli tempe. Lalu melirik petai yang sudah dikupas dari kulitnya menari- nari menggoda hati untuk dipinang.Â
Hati saya bilang, "Cling, cocok nih bikin oseng tempe yang dikasih petai!"
Iya lah, fix, hari ini saya pengin memasak oseng tempe bertabur petai. Pasti sedap nih. Kesukaan ayah juga. Setelah selama lebaran digelontor daging-dagingan, bersantan, jadi kepengin makan yang sederhana tapi enak.
Menu sederhana yang praktis bikinnya, gampang cari bahannya, juga memenuhi unsur gizi.Â
Sebagai bahan utamanya, adalah tempe dan petai. Well, pastinya sudah tidak diragukan lagi kan, kandungan gizi dari tempe ini? Sebagai penambah selera, nantinya diberi petai yang dimasak tidak terlalu lama, sehingga masih terasa kresnya. Hem... jadi ngiler sendiri, nih.
Lalu bumbu-bumbunya juga simpel, seperti bawang merah, bawang putih, dan teman lainnya hanya diiris, tanpa menguleknya.