Musim Penghujan. Saatnya basah. Hujan datang hampir tiap hari. Rinainya menggebu-gebu membasahi muka bumi. Di halaman rumah, di jalan, di rerumputan, di mana saja. Tetes air hujan yang segar berkilauan, menempati dedaunan dan bunga-bunga cantik yang bertengger di dahannya. Jalanan aspal juga menghitam basah karenanya.
Aroma hujan lalu tersesap oleh hidung. Tanah terasa lembap, karena hujan yang datang hampir tiap hari. Beberapa tanaman bahkan tumbuh subur dengan cepat bertambahnya dedaunan.Â
Memang pada saat musim hujan, daun akan lebih banyak daripada bunga. Hanya tanaman tertentu, bunganya tetap rajin bermekaran. Seperti bunga sepatu milik saya.
Tetapi saya sedang tidak membahas dedaunan dan bebungaan, melainkan hujan yang datang membawa udara sejuk dan dingin. Biasanya, pada saat itulah, keinginan untuk menyantap makanan yang hangat dan segar datang menyergap.
Saya memiliki resep yang bisa dicoba sendiri di rumah, untuk santapan bersama keluarga pada saat musim penghujan ini. Cara pembuatannya praktis, ala rumahan, juga mudah dalam mencari bahan-bahannya. Apakah itu? Simak, ya.
Mie Ayam! Hidangan lezat saat musim penghujan. Disamping banyak penggemarnya, juga memiliki banyak variannya. Ada Mie Ayam Jakarta, Mie Ayam Bangka, Mie Ayam Solo, Mie Ayam Bandung, Mie Ayam Semarang, dan masih banyak lagi.Â
Tiap kota memiliki mie ayam yang khas. Misalnya, mie dan kuahnya yang disajikan terpisah atau dijadikan satu. Toping ayam yang dicincang halus atau bentuk dadu. Bahkan ada yang disuwir-suwir. Tergantung kreativitas pembuatnya.
Kebetulan, anak-anak menggemari mie ayam. Daripada jajan terus, maka saya mencoba membuatnya sendiri di rumah. Apalagi saat hujan datang tanpa henti menjadikan malas untuk keluar rumah.Â
Mie ayam ini mengandung karbohidrat dari mie, sayur sebagai sumber vitamin serta mineral, dan daging ayam mengandung sumber nutrisi yang baik bagi tubuh. Jadi, cukup mengenyangkan, juga dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak.Â
Mie ayam termasuk dalam comfort food bagi sebagian orang. Makanan yang memberikan rasa nyaman dan sisi nostalgia. Karena rasanya yang enak dan digemari, sehingga ada keinginan menikmatinya kembali.
Nah, kali ini saya ingin membuat Mie Ayam Kampung atau Mie Ayam Gerobak, mirip mie ayam yang biasa dijual oleh abang-abang sambil membawa gerobak berkeliling dari kampung ke kampung. Mie ayam yang unik dan beraroma rempah.
Saya mencoba memasaknya sesuai selera saya, dengan cara yang praktis ala rumahan. Tetapi, hasilnya tetap lezat dan mampu menuntaskan rasa, loh. Mie ayam ini segar dan lezat disajikan panas, pada siang atau sore hari yang hujan nan dingin.Â
Jadi, markimas! Marilah kita masak!
Persiapkan terlebih dahulu bahan dan bumbunya. Bahan utamanya mi dan daging ayam.Â
Mie Ayam Kampung
Bahan-bahannya:
- 250 gram mi kuning kering (kalau saya memakai mi burung dara)
- 400 gram ayam dada, pisahkan daging dengan tulangnya, potong dadu.
- 1000 ml air
- 1 ikat sawi sendok atau sawi hijau, siangi lalu cuci bersih dan potong sesuai selera
Bahan pelengkap:
- 12 bakso sapi matang
- Daun bawang iris secukupnya sebagai taburan
- Bawang goreng secukupnya sebagai taburan
- Sambal dan saus tomat secukupnya
Bumbu-bumbunya:
- 1 buah bawang bombay iris tipis
- 3 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- 2 cm jahe digeprek
- 2 cm lengkuas digeprek
- 1 batang serai digeprek
- 3 lembar daun jeruk purut
- 3 lembar daun salam
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
- 3 butir kemiri (fungsinya agar masakan lebih gurih)
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya (sebagai penyeimbang rasa)
- Kaldu bubuk secukupnya (atau sesuai selera, boleh lewati)
- 5 sendok makan kecap manisÂ
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Cara Membuat:
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, garam, gula pasir, kaldu bubuk sebagai bumbu halus.
- Kemudian tumis bawang bombay, bumbu halus, jahe geprek, lengkuas, serai, daun jeruk, daun salam, hingga berbau harum.Â
- Masukkan potongan ayam, kecap, saus tiram, aduk merata hingga ayam berubah warna. Tuang air, rebus masakan hingga matang. Angkat, sisihkan. Pisahkan isian ayam dari kuahnya, agar mudah saat penyajian.
- Rebus mie kuning (mie kering) hingga matang. Lalu tiriskan. Sisihkan. Tips: dalam merebus mie, beri sedikit minyak goreng dalam air rebusan, agar mie tidak lengket saat ditiriskan.
- Rebus sawi sendok yang sudah dibersihkan dan dipotong sesuai selera, dalam air mendidih yang telah dibubuhi garam sebelumnya hingga matang (jangan terlalu matang ya, agar masih kelihatan segar dan tetap hijau). Tiriskan. Sisihkan.
- Siapkan mangkuk saji, tata mie, sawi sendok yang sudah direbus, isian tumisan, dan bakso yang sudah matang. Siram di atasnya dengan kuah tumisan yang dimasak tadi. Taburi dengan irisan daun bawang dan bawang goreng.
- Sajikan hangat beserta sambal dan saus tomat.
- Mie Ayam Kampung siap disantap bersama keluarga di rumah.
- Untuk 6 porsi.Â
- Resep sudah diuji coba.
Bagaimana nih, cukup mudah bukan? Resep ini lengkap cara memasaknya, langkah demi langkah. Bisa dicoba sendiri di rumah sebagai sajian lezat yang hangat di musim penghujan.
Karena berbahan dasar mie, sajian ini cukup mengenyangkan. Bisa sebagai pengganti nasi. Cocok disantap pada siang atau sore hari.Â
Saatnya mencicipi!Â
Mie Ayam Kampung berkuah asin, manis, gurih. Beraroma rempah yang pastinya istimewa. Bumbu meresap dalam daging ayam, pas perpaduannya dengan mie. Sayurnya yang masih kres-kres memberikan sensasi sedap. Apalagi disantap hangat di musim penghujan. Hem, enak dan membuat badan menjadi hangat dan segar.
Karena ala rumahan, lebih terpantau kebersihannya. Juga lebih lezat, segar, dan nendang, karena memakai bahan-bahan pilihan. Mantap! Rekomended!
Selamat mencoba, ya!
Salam bahagia,
Wahyu Sapta.
Semarang, 2 Desember 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H