"Laris manis, ya pak," kata saya pamit sambil berlalu. Pak Sugeng mengucapkan terima kasih. Beberapa orang telah antre di belakang saya. Ternyata memang laris manis dan banyak penggemarnya.Â
Saya pulang ke rumah untuk segera mencicipnya.Â
Enak lho. Tepung leker rasanya manis gurih. Adonan tepung juga memakai bahan alami, jadi terasa nikmat saat disantap. Tidak membuat eneg, manisnya pas.Â
Oh, iya, karena saat memasaknya memakai wajan, maka lapisan pinggir leker lebih tipis jika dibanding dengan lapisan tengah.Â
Krispi pinggirnya, lezat lapisan tengahnya. Apalagi lapisan tengah berisi pisang dan gula pasir yang bercampur coklat. Manis dari pisangnya membuat rasa alami. Hem... mantap!
Leker ini jajanan legendaris, yang merupakan kenangan masa kecil. Jajanan masa sekolah yang bikin kangen. Hum, kenangan masa kecil segera menguar.Â
Aduh, dejavu, nih! Kok saya seperti kembali jadi anak kecil lagi, ya? Hahaha... kalau ini sih mengkhayal! Yuk, ah.
Salam hangat,
Wahyu Sapta.
Semarang, 9 Agustus 2021.