Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seusai Hujan

21 Maret 2021   18:08 Diperbarui: 21 Maret 2021   18:17 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seusai hujan, selalu ada tetes air tertinggal di bunga-bunga, selaksa rindu menetap, menyisakan lara juga tawa.

Pendaran warna membias indah, tertawan hati saat gundah melesap sirna dalam bintiknya.

Simpanlah rindu itu untukku, katamu, lalu luruh bersama angin, jatuh ke tanah, mengisi pori-pori, meresap dalam.

Menetap sebentar, lalu mengalir mencari pemilik rindu yang bersembunyi malu, ah, aku di sini, katanya.

Jika musim kemarau segera tiba, tetes air pasti akan berguna, melembabkan kekeringan, agar tetap indah tak jadi coklat.

Tetes air selaksa rindu, kekasih. Foto: Wahyu Sapta.
Tetes air selaksa rindu, kekasih. Foto: Wahyu Sapta.
Merah tersaput manik-manik tetes air hujan yang tak kompromi. Foto: Wahyu Sapta.
Merah tersaput manik-manik tetes air hujan yang tak kompromi. Foto: Wahyu Sapta.
Indah, hei, rindu itu membias untukku! Foto: Wahyu Sapta.
Indah, hei, rindu itu membias untukku! Foto: Wahyu Sapta.
Daunpun ceria, ikut berkejaran menyimpan rindu dalam tetes air bermanikam. | Foto: Wahyu Sapta.
Daunpun ceria, ikut berkejaran menyimpan rindu dalam tetes air bermanikam. | Foto: Wahyu Sapta.
Ada rindu untukku? Jawablah!

Semarang, 210321.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun