Lebaran sebentar lagi. Setelah salat Ied, biasanya saat lebaran, saling bersilaturahmi bersama keluarga besar terlebih dahulu. Ada Eyang, Pakde, Bude, Om, Tante, Keponakan, Anak-anak, Kakak, Adik, saling bertemu dan berkumpul di rumah besar alias rumah Eyang. Saling bermaafan, menuju fitri. Kosong-kosong, ya. Begitu katanya.
Setelah saling bermaafan, yang ditunggu adalah acara makan-makan. Lontong opor, sambel goreng, rendang, kue-kue, coklat, dan jajanan khas lebaran lainnya. Huuum... nyumi dong.
Etapi, ada lho, satu hal yang ditunggu selain itu. Para keponakan dan anak-anak menunggu sesuatu yang hanya ada pada waktu lebaran saja. Barisan para muda ini, sangat menantinya. Mereka dengan suka cita dan berbinar, ketika saat yang dinantinya tiba juga. Suatu hal yang tak mungkin ada pada kesempatan lainnya. Soalnya beda nuansanya saat diberikan pada waktu selain lebaran.
Apakah itu? Apalagi kalau bukan wisit atau angpao. Mereka pasti sudah kasak kusuk menunggunya. Sudah mengandai-andai berapa, ya, jumlah yang mereka peroleh? Mereka senang, karena angpao tersebut adalah hak milik mereka sendiri dalam jumlah yang lebih banyak diluar uang saku.
Dari Eyang, memakai amplop khusus, dan sudah diberi nama masing-masing cucunya. Mereka antri, salim pada eyangnya dan mendapat angpao. Sambil tersenyum yang dikulum, sedikit malu-malu dan geli.Â
Nah, kalau dari Pakde, Bude, Om, dan Tantenya? Apakah dengan cara yang sama dengan cara Eyang? Memakai amplop dan diberi nama? Enggak dong. Zaman sudah berubah. Di zaman sekarang, sudah dibikin simpel dan nggak ribet. Segalanya mudah. Membagi uang buat keluarga tersayang menjadi gampang dan tinggal klik.
Jadi tidak perlu ribet lagi menghafalkan nomer rekening. Tinggal share QR nya, lalu di scan. Dengan QRku BCA mobile dan Sakuku, mentransfer uang menjadi mudah. Limit transfer juga sangat rendah. Bahkan satu rupiahpun bisa. Bayangkan, Rp. 1,-! Wow!
Misalnya angpaonya Rp. 25.000,- bisa dong? Bisa banget. Angpao kan tidak harus banyak. Yang penting nilai kasih sayangnya dan kedekatan antar keluarga. Ada nuansa khusus khas lebaran yang selalu diingat saat lebaran. Dulu saya waktu masih kecil juga suka menunggu angpao. Bahagia banget. Meskipun nilai nominalnya tak seberapa.Â
Jadi, silaturahmi lancar bersama keluarga. Menjadi hal yang menyenangkan dan membawa kenangan indah. Saling menyayangi keluarga besar, tak lekang oleh waktu. Hal ini dilakukan hingga turun temurun ke generasi berikutnya hingga tak berbatas waktu.