Ngaliyan terletak di Semarang Barat. Masuk dalam wilayah Kota Semarang. Saya dan keluarga tinggal di sana. Dulu saat pertama kali tinggal di sini, masih sepi. Jalannya belum selebar sekarang. Tetapi, sekarang sudah ramai. Bahkan bila sore hari, saat jam sibuk pulang kerja, dipastikan di beberapa lokasi di sana macet. Â
Nah, ada tempat favorit buat nyari jajanan buat buka puasa. Bukan hanya ibu-ibu sibuk yang tidak sempat masak saja yang berburu takjil dan menu makanan untuk berbuka lainnya. Banyak anak kuliahan juga berburu takjil. Karena letaknya berdekatan dengan kampus UIN Walisongo Semarang. Sehingga ramai. Banyak anak kos yang mencari makanan untuk berbuka di sana. Dibawa pulang, berbuka puasa di tempat kos. Mantap lah.Â
Sepanjang Jalan Prof. Dr. Hamka depan Kantor Kecamatan Ngaliyan hingga pasar Ngaliyan, banyak berjajar penjual makanan untuk berbuka puasa. Bila pada hari biasa, pada sore hari memang ada pedagang makanan yang berjualan. Tetapi pada saat bulan Ramadan, banyak muncul penjual dadakan. Mereka hanya berjualan pada bulan Ramadan saja.
Sebenarnya tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Entah mengapa. Meskipun begitu, tetap saja ramai.
Makanan yang dijajakan khas menu buka puasa. Biasanya sudah dikemas, agar mempermudah dan mempercepat saat melayani pembeli. Pembeli akan ramai dalam waktu yang bersamaan. Jadi tinggal menghitung harganya. Mereka berdagang dalam waktu yang terbatas, yaitu saat setelah asar hingga lepas magrib saja.Â
Takjilnya bermacam-macam. Kolak, setup, es buah, es teler, gorengan dan jajanan lainnya. Sedangkan masakan untuk berbuka, ada sayur bening, oseng-oseng, berbagai macam lauk-pauk. So, pilih mana? Tergantung selera dan keinginan. Ingin berbuka apa pada hari ini. Murmer, loh! Alias murah meriah. Mampu menuntaskan keinginan untuk mencari santapan untuk berbuka nanti.Â
Sedangkan saya, pada sore itu membeli es teler ala pasar Ngaliyan. Harganya 5 ribu per porsi. Gorengan, satu biji seribu rupiah. Sayur rata-rata harganya 5 ribu hingga sepuluh ribu rupiah, tergantung pilihan. Yang mesti diingat, jangan kalap ya jika sedang berburu kuliner. Mentang-mentang puasa dan melihat berbagai macam makanan, ingin mencicipnya semua. Sayang jika tidak termakan. Karena biasanya saat berpuasa, keinginan banyak sekali, sedangkan kapasitas perut terbatas.Â