Ketika kulihat malam di pelupuk mata yang menyala,
tak kutemukan bintang-bintang,Â
aku gusar dan berputar-putar,
bagai haluan bumi, aku tak menetap, selalu berputar.
"Darl, kaukah itu?"
"Ya Sayang, ini aku, aku rindu padamu!"
"Mengapa kau lama sekali menuju kemari? Aku begitu cemas. Selalu menantimu dengan perasaan yang penuh harap dan ketakutan."
"Maafkan aku, membuatmu lama menunggu. Tetapi memang jalan yang harus kutempuh menuju ke sini begitu terjal. Aku harus menaklukkannya."
"Tak apa. Kau sudah sampai di sini. Itu membuatku lega."
O kau,
ada banyak, banyak sekali yang mesti kukatakan padamu,