Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tantangan Menjaga Lingkungan dengan Menanam Mangrove di Sabuk Pantai

20 Desember 2018   01:01 Diperbarui: 20 Desember 2018   15:33 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila saja mereka memanfaatkan lahan mereka dengan bijaksana, tidak merusak dan merugikan lingkungan, menjaga tata ruang hijau kawasaan pantai, maka hal itu tidak akan menjadi masalah. Bahkan harus didukung.

Yang ditakutkan adalah, mereka (pemilik lahan) memperlakukan pantai tidak sesuai tata ruang yang seharusnya. Sehingga akan merugikan lingkungan sekitar. Dampaknya, keseimbangan alam sekitar menjadi terganggu. Pantai menjadi tidak terlindungi. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti misalnya tsunami atau gelombang tinggi, akan membahayakan penduduk sekitar pantai.

Kawasan pantai mengalami abrasi, penyusutan lahan dan hilangnya daratan akibat tingginya air laut yang semakin maju ke daratan.

Untuk itulah, dengan menanam pohon mangrove di sabuk-sabuk pantai, diharapkan akan mengurangi bencana yang dihasilkan dari gelombang tinggi.

Mangrove bisa menahan gelombang untuk masuk jauh ke daratan, hingga kembali ke lautan. Mengurangi abrasi atau pengikisan tanah yang menyimpan unsur hara dan zat-zat yang dibutuhkan oleh daratan di dekat pantai.

Ekosistem area pantai juga tidak terganggu. Ketika kawasan pantai telah tumbuh menjadi hutan mangrove, akan membuat binatang seperti burung kuntul dan ular semakin berkembang biak, untuk menjaga keseimbangan rantai makanan di kawasan pantai. Mangrove juga akan memberikan sebuah kawasan hijau yang melindungi pantai jika telah menjadi sebuah hutan mangrove.

Petani tambak yang ada di sekitar pantai juga akan memetik manfaatnya, karena hasil udang dan ikan akan lebih produktif dan bagus hasilnya dengan tumbuhnya hutan mangrove.

Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kelestarian alam ini yang bisa diwariskan kepada anak cucu kita. (dok.panitia)
Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga kelestarian alam ini yang bisa diwariskan kepada anak cucu kita. (dok.panitia)
Apakah Semudah Membalikkan Telapak Tangan dengan Menanam Mangrove?

Tentu saja dengan menanam 11.000 pohon mangrove tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan jumlah sebanyak itu, belum tentu mangrove akan hidup semua dan tumbuh bagus. Hanya beberapa yang tumbuh dengan baik.

Tantangannya adalah kita sebagai relawan dan bekerjasama dengan pemerintah bisa melakukan pemantauan setelah penanaman. Melakukan penyulaman tanaman yang mati, menggantikannya dengan tanaman yang baru. Merawatnya dengan baik, agar pertumbuhan mangrove bisa maksimal dan bisa menjadi kawasan hijau di tepi pantai. Ini adalah suatu tantangan yang berat. Dibutuhkan jiwa ikhlas untuk bisa ke sana. Karena ini adalah pekerjaan sukarela.

Dengan cara konsisten dan terus menerus, tidak berhenti hanya dengan satu kali tanam, maka hutan mangrove yang menjadi kawasan hijau akan tetap bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun