Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Wajah Bayinya Menyihirku Bagai Pungguk Merindukan Bulan

4 November 2018   12:36 Diperbarui: 4 November 2018   13:20 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ruang muslimah.co

Lamira menujuku dan memberi salaman padaku. Dia tersenyum ramah. Wajahnya mirip bosku. Apakah karena mereka jodoh? Duh, aku tak punya kesempatan lagi dong buat menyukainya? Sebodo ah.

Ketika aku menuju mejaku, Lamira memberikan tempat. Ada dua kursi di sana. Syukurlah. Ternyata aku tak digeser.

Tiba-tiba, ketika aku membuka laci meja milikku. Ada secarik kertas dengan sepotong coklat yang berpita merah. Ucapannya adalah: Selamat bekerja kembali, Enit. Semoga senang dengan liburannya. Nanti siang makan di kantin bareng, ya. SN.

Ini dari bos ya?

Aku melirik Lamira. Takut ketahuan. Bukankah ia kekasih bosku?

Pekerjaan selesai. Aku sudah mengerti semua yang diajarkan Lamira. Ia baik hati dan sabar. Sehingga aku cepat mengerti. Bosku sedang ada pertemuan di luar. Lamira pamit dan mengatakan, "Tolong pamitkan ke kakak ya. Bye Enit."

Kakak? Ia memanggil kakak pada bosku?

Aku hanya mengangguk.

Tiba-tiba notif WA milikku berbunyi.

Dari bosku. Yang berbunyi: Lamira sudah pulang, ya? Dia adikku yang paling aku sayangi. Untung dia mau membantuku saat kau tak ada kemarin. Jadi bisa menggantikan pekerjaanmu sementara. Sekarang kau sudah datang. Nanti siang jadi kan makan bareng. Aku pengin ngomong sesuatu.

Deg! Jadi Lamira adiknya? Dan bukan kekasihnya? Terus, nanti siang bosku mau ngomong sesuatu padaku? Tentang apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun