Lamira menujuku dan memberi salaman padaku. Dia tersenyum ramah. Wajahnya mirip bosku. Apakah karena mereka jodoh? Duh, aku tak punya kesempatan lagi dong buat menyukainya? Sebodo ah.
Ketika aku menuju mejaku, Lamira memberikan tempat. Ada dua kursi di sana. Syukurlah. Ternyata aku tak digeser.
Tiba-tiba, ketika aku membuka laci meja milikku. Ada secarik kertas dengan sepotong coklat yang berpita merah. Ucapannya adalah: Selamat bekerja kembali, Enit. Semoga senang dengan liburannya. Nanti siang makan di kantin bareng, ya. SN.
Ini dari bos ya?
Aku melirik Lamira. Takut ketahuan. Bukankah ia kekasih bosku?
Pekerjaan selesai. Aku sudah mengerti semua yang diajarkan Lamira. Ia baik hati dan sabar. Sehingga aku cepat mengerti. Bosku sedang ada pertemuan di luar. Lamira pamit dan mengatakan, "Tolong pamitkan ke kakak ya. Bye Enit."
Kakak? Ia memanggil kakak pada bosku?
Aku hanya mengangguk.
Tiba-tiba notif WA milikku berbunyi.
Dari bosku. Yang berbunyi: Lamira sudah pulang, ya? Dia adikku yang paling aku sayangi. Untung dia mau membantuku saat kau tak ada kemarin. Jadi bisa menggantikan pekerjaanmu sementara. Sekarang kau sudah datang. Nanti siang jadi kan makan bareng. Aku pengin ngomong sesuatu.
Deg! Jadi Lamira adiknya? Dan bukan kekasihnya? Terus, nanti siang bosku mau ngomong sesuatu padaku? Tentang apa?