tahukah? langit adalah kesukaanku. menuju langit adalah kegemaranku. kau tak tahu, kan? bahwa di sana aku bisa mengerti berbagai macam keindahan. awan yang bergulung-gulung, terpendar pudar membiru karena langit,
maka di sana akan terkumpul macam-macam rahasia, oleh bisik-bisik rindu, dari mereka yang telah tertusuk panah cinta,
kau pasti mengerti, berbagai larik-larik puisi syahdu sendu merayu, menulis rapi di ujung-ujung awan membaris; aku cinta padamu adinda; aku rindu, tetapi mengapa kau tak datang jua hai, pujaan hatiku? segala pesona yang ada padamu telah membiusku; aku tak bisa hidup tanpamu, oh.
sedang setiap gumaman adalah rahasia hati saat ia berada di tempatnya.Â
dan hei, beritahu aku bila kau mengajakku tuk ke sana, ya.
lalu tiba-tiba saat aku terdiam dalam jeda waktu, kau menyapaku dan bertanya, "maukah kau menari langit?" lalu aku bertanya, "gimana caranya?" kau menjawab, "ssst... jangan berisik, pejamkan mata, lalu kau rasakan, bahwa kita akan menuju langit."
"hanya itu?"
"ya, hanya itu."
keasikan langit mengembara dalam pikiranku, tetapi saat kubuka mataku, kau menguap tak ada.Â
kemanakah kau?
Semarang, 14 Oktober 2018.