"Saya tak mematok harga mahal untuk kue bikinan saya. Padahal tahun ini harga telur melejit. Yang penting pelanggan senang dan puas. Saya juga senang. Karena saya melakukan ini untuk kepuasan batin. Coba kalau di tempat lain. Harganya sudah mahal dan rasanya... tidak terjamin," katanya sambil promosi. Saya mengiyakan. Bu Takwadi memang tak mengambil keuntungan yang berlebihan dari kue buatannya. Yang penting bisnisnya jalan terus, pelanggan senang dan ia bahagia melakukannya. Kemudian saya mengajak beliau untuk wiefie. Hahaha... jangan heran, ya. Biasa, emak-emak zaman now suka narsis di mana saja.
Semoga bisnis kue Bu Takwadi berkah, laris manis, tambah pelanggannya. Karena kue bikinannya enak dan lezat.
Selamat menjalankan ibadah puasa, ya. Semoga lancar sampai hari lebaran nan fitri nanti. Aamiin...
Semarang, 29 Mei 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H