Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rencanakan Kebutuhan Selama Bulan Ramadan

15 Mei 2018   06:49 Diperbarui: 15 Mei 2018   15:03 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

Bulan Ramadan datang. Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, bulan Ramadan tentu saja disambut  dengan suka cita. Ramadan merupakan bulan yang istimewa. Bulan seribu bulan. Bulan dimana amal kebajikan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bulan dimana umat Islam berpuasa selama satu bulan penuh. Puasa di bulan Ramadan adalah merupakan ibadah wajib bagi umat muslim seperti ibadah wajib lainnya.

Ada banyak persiapan yang dilakukan oleh masyarakat dalam menyambut bulan yang suci nan penuh berkah ini. Antara lain mempersiapkan sajian untuk berbuka dan bersantap sahur. Terutama para ibu yang bertugas untuk menyiapkan sajian itu di bulan puasa. Bahkan mungkin jauh hari, mereka telah mempersiapkannya. Sajian untuk memenuhi kebutuhan di bulan Ramadan memang sedikit lebih istimewa. Hal ini terjadi karena tidak setiap bulan mereka melakukan ini, hanya di bulan Ramadan saja.

Persiapan yang mereka lakukan telah jauh-jauh hari. Menyediakan ubo rampe (perlengkapan) selama bulan suci Ramadan. Biasanya sih menyangkut untuk biaya pengeluaran bahan konsumsi makanan yang dibuat sedikit lebih istimewa dari hari biasa. Seperti bahan makanan, bumbu dan lainnya. Bila biasanya hanya tersedia makanan utama yaitu nasi, lauk dan buah saja, tetapi di bulan puasa ada menu tambahan berupa makanan pembuka atau biasa disebut takjil di awal berbuka. Makanan pembuka adalah makanan manis yang berupa minuman atau kudapan. Jadi selain mempersiapan makanan utama, juga makanan manis untuk berbuka.  

Untuk melakukan persiapan, tentu saja menambah anggaran belanja. Bagi yang memiliki penghasilan berlebih, tidak masalah. Tapi bagi yang memiliki penghasilan pas-pasan, harus pintar mengatur pengeluaran untuk persiapan puasa ini.

Dalam mengatur pengeluaran selama bulan puasa, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu, agar tidak berlebihan dan tidak kekurangan.

Ada beberapa cara dalam mengatur persiapan belanja untuk bulan puasa.

1. Sesuaikan dengan Kebutuhan

Dalam membelanjakan kebutuhan bahan pokok makanan selama bulan puasa, sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan berlebihan. Jangan mentang-mentang bulan puasa, maka kita berbelanja melebihi dari yang kita butuhkan. Karena selama bulan puasa, biasanya kapasitas perut kita berbatas. Memasaklah sesuai dengan jumlah keluarga. Atau bila terlanjur menyediakan banyak makanan dan berlebih, kita bisa membagikannya ke tetangga atau kepada orang sekitar yang membutuhkan. Bahkan sangat dianjurkan untuk berbagi ke sesama selama kita memiliki rezeki yang berlebih. Bisa menjadi ladang amal tentunya. Tidak mubazir.

2. Buatlah Rencana Daftar Menu Selama Bulan Puasa

Sebelum membelanjakan bahan makanan untuk persiapan selama bulan puasa, tak ada salahnya kita merancang menu selama bulan puasa. Paling tidak, untuk satu minggu ke depan, kita sudah memperoleh gambaran apa saja yang akan kita masak nanti. Hal ini berkaitan dengan bahan yang akan kita belanjakan, agar tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan. Jadi akan lebih sedikit menghemat karena bahan yang kita belanjakan tidak mubazir. Dan sesuai menu yang kita rencanakan.

3. Buatlah Daftar Belanja Terlebih Dahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun