Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Baruna Point, Pintu Pertama Turis Mancanegara di Tanjung Emas Semarang

20 Oktober 2017   19:14 Diperbarui: 2 November 2017   21:10 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Goreng, menu favorite dengan porsi jumbo. Rasanya sedap dan bisa diterima oleh lidah turis asing meski agak spicy. (Dokumentasi Pribadi).

Pagi itu mulai ramai. Kapal Pesiar Sea Princess bersandar. Banyak turis asing turun dari kapal. Sekitar seribu lebih penumpang turun dan masuk ke terminal VIP Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kedatangan mereka disambut tarian tradisional oleh beberapa penari. Beberapa orang dari pelabuhan menyambut dan menyapa mereka. 

"Welcome to Semarang, sir. Welcome to Semarang, madame. Enjoy your trip."

Sesaat kemudian, mereka mulai keluar ruang VIP Terminal Internasional Tanjung Emas Semarang. Menuju Baruna Point. Sebuah gedung yang berada di luar area dermaga pelabuhan. Pelataran parkir terminal. Gedung ini, merupakan salah satu pintu pertama yang menyambut para turis asing yang baru saja turun dari kapal. Wajah mereka tampak ceria. Diiringi musik tradisional dari Jawa Tengah, mereka memasuki gedung.

"Good morning.... Welcome to Baruna Point." sapa Dita ramah di pintu masuk. Para turis juga menjawab kembali, "Good morning,"

Belum banyak yang tahu dan mendengar nama Baruna Point. Dan mereka bertanya, "What the meaning of Baruna Point?" tanya mereka.

"Oh, Baruna Point is the name of this building,"

"Oh, I see."

Kapal Pesiar Sea Princess. (Dokumentasi Pribadi).
Kapal Pesiar Sea Princess. (Dokumentasi Pribadi).
Baruna Point. Memasuki gedung ini, disambut oleh beberapa penjual. Seperti pasar. Ada souvenir tradisional, baju batik, tatto hena, massage. Semua ciri khas Semarang dan sekitarnya. Jawa Tengah khususnya. Hall atau ruang gedung yang luas tanpa sekat, bisa menampung banyak orang. 

Pada saat pagi, beberapa turis sementara hanya berlalu dan kemudian menuju bus-bus yang sudah menunggu di pelataran parkir. Biasanya, bus-bus tersebut akan membawa mereka ke tempat wisata Candi Borobudur dan wisata sekitar Semarang, seperti Kota Lama, Lawang Sewu dan wisata lainnya tergantung permintaan. Saat siang akan kembali ke kapal. Karena kapal hanya bersandar beberapa jam, saat malam kemudian melanjutkan perjalannya mengelilingi dunia.

Situasi di dalam hall Baruna Point. Seperti pasar. Banyak yang menjual baju batik dan souvenir. (Dokumentasi Pribadi).
Situasi di dalam hall Baruna Point. Seperti pasar. Banyak yang menjual baju batik dan souvenir. (Dokumentasi Pribadi).
Ada beberapa turis yang memilih untuk tinggal dan tidak pergi. Hanya berjalan-jalan di sekitar dermaga. Termasuk di Baruna Point. Mereka bisa berbelanja, makan di kafetaria, massage dan lukis hena.

Situasi di Baruna Point terasa hidup oleh kehadiran turis dari berbagai negara. Australia, Jerman, Inggris, Kanada, Belanda, Amerika Serikat, Thailand dan beberapa negara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun