Jadi penasaran, lalu timbul iseng saya untuk menjepret mereka. Lucu, mereka diam saja. Tidak galak dan menyerang.
Jika minumannya manis, diteguknya hingga tetes terakhir. (Dokumentasi Pribadi)
Masih kata penjaganya, dunia monyet mempunyai monyet yang berkuasa. Kira-kira semacam
bos geng lah. Biasanya bisa terlihat dari badannya yang besar dan sangar. Ia yang menentukan daerah kekuasaan. Jika bukan kelompoknya, akan diusirnya.
Monyet Bos Geng, bertubuh besar dan sangar. (Dokumentasi Pribadi)
Seperti halnya manusia, ada beberapa generasi monyet, mulai monyet bayi yang masih berada di gendongan, monyet kecil, monyet remaja, emak-emak monyet dan monyet jantan. Mereka berlarian mencari makanan dari pemberian beberapa pengunjung.Â
Emak-emak monyet sedang arisan. Hahahaha... mereka juga sayang anak, digendong kemana-mana... tak gendong kemana-mana.. *sing a song.. (Dokumentasi Pribadi)
Si Monyet kayaknya lagi galau deh... hehehehe.... (Dokumen Pribadi)
Dia itu sadar kamera... langsung deh nampang... hihi.. (Dokumen Pribadi)
Sore semakin menjelang. Keponakan dan anak lanang sudah naik ke atas. Saatnya pulang.
Matahari semakin ke barat. Monyet-monyet berlarian menuju lokasi goa. Artinya, mereka pulang! Mereka juga tahu, bahwa mereka memiliki rumah, yaitu Goa Kreo. Monyet penjaga. Mangreho.
Saatnya pulang. Sore telah menjelang. Monyetpun pulang. Menuju rumah. Goa Kreo. Mangreho. Jagalah. (Dokumentasi Pribadi)
Semarang, 30 September 2017.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya