Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Irama Patah Hati

6 Agustus 2017   07:20 Diperbarui: 8 Agustus 2017   00:45 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada serpihan rindu menyentuh hati, irama patah hati kian terasa, belenggu kepergian cinta membuatmu sendu, ikhlaskan, biarlah aliran mengalun.

ada dan tiada tak harus menjadi rumit, jagad raya telah membuat obat, proses akan menyembuhkan, patah hati akan sirna, luka akan menutup, tak sampai menyiksa, yang ada tinggal kenangan manis.

ikhlaskan ia, bebaskan ia dari belenggu cinta menyiksa, ikhlaskan ia, meski masih terasa tergenggam dalam tangan, tapi takdir cinta memintanya pergi, ikhlaskan ia, biarkan ia menemukan jalan sejatinya, sakit tak akan lama, hanya sebentar, kemudian pulih.

hati yang patah, akan ada obatnya.



(Semarang, 6/8/17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun