Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbunuh Rindu

20 Januari 2016   14:12 Diperbarui: 20 Januari 2016   18:38 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pasti keliru
memimpikanmu,
masih sama seperti yang dulu

dan mencoba mendapatkannya kembali

(di sini tak ada yang kukenal,
tak ada yang mengenalku,
tak ada yang mengingatku,
buat apa aku musti kembali?)

Oi..oi..
menyeret langkahku yang pendek ini,
menuruni jalan-jalan yang panjang,

hanya satu yang bisa membuatku tetap berpaling,
cintaku!
menganyam mimpi-mimpi, menua mengelabu,
menuju syahdu nan indah
di ke heningan diri,
tanpa cintamu, tanpa mimpi, tanpa apapun,
dalam kilauan cahaya putih,
pesona harapan yang menawan.

apakah itu keinginannya?

mencipta masa lampau nan indah,
hilang musnah,
terbunuh rindu!

Oleh kesetiaanku!

***

 

Semarang, 20 Januari 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun