Sudah lama saya tidak menulis dan hanya menjadi pembaca setia kompasiana. Tapi beberapa minggu belakangan ini, hati saya tergelitik dengan berbagai macam tulisan yang menjadi terpopuler harian atau terfavorit mingguannya.
Banyak tulisan itu yang tidak berbobot, tapi menarik dari judul tulisannya saja. Ya, memang saya pun bukan penulis yang handal, alias masih kacangan, tapi melihat fenomena ini kok jadi tergugah.
Sebenarnya sah-sah saja menggunakan judul yang kontroversi agar menarik orang untuk membaca. Tapi kalau selalu membuat judul yang kontroversi apa ngak sudah menjadi hobi itu.
Salah satu yang saya soroti adalah tulisan saudara "AA", yang menurut saya lebih banyak sampah dibanding isinya. Bagi kompasianer yang sudah lama mengenal dan sering membaca kompasiana pasti tau Mr. AA itu.
Namun saya tidak akan membahas tulisan-tulisan Mr. AA. Tapi lebih pada filter yang belum ada pada kompasiana kita tercinta ini.
Kalau kita perhatikan ada yang beda pada tampilan untuk tulisan terpopuler dan terfavorit dibanding dengan tulisan-tulisan yang lain. Yaitu terletak pada tidak dicantumkannya penulis pada tulisan terpopuler atau terfavorit. Memang dalam penulisan artikel itu yang penting isinya bukan siapa penulisnya. Tapi dengan pencantuman nama penulis akan membantu pembaca untuk memilih tulisan yang benar terfavorit karena tulisannya yang bermutu atau tidak.
Kepada admin kompasiana mohon dapat menjadikan koreksi untuk kebaikan kompasiana kita tercinta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H