Hari ini, Minggu 7 maret 2010 saya baca koran harian lokal Kaltim Post, yang salah satu judulnya " Rusak Parah Sepanjang 398 km, Jalan Trans Kalimantan".
"Itu belum termasuk kerusakan yang terlalu parah yang pastinya lebih banyak. Seperti di Tanjung Selor, Bulungan hingga kecamatan Pimping", ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimprawil Kaltim, Husinsyah.
Sungguh suatu keadaan yang bertolak belakang dengan predikat salah satu provinsi yang terkaya di Indonesia. Dengan kekayaan alamnya dari batubara, minyak bumi dan pertanian (kelapa sawit khususnya) tentu berbanding terbalik dengan kondisi jalan yang ada.
Suatu kebetulan hari ini ada dinas ke Mamuang, kec. Pasang Kayu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Yang dari Balikpapan ditempuh dengan perjalanan udara ke Palu, kemudian dilanjutkan perjalanan darat sekitar 3,5 jam.
Melihat kondisi jalan raya dari Palu, Sulteng menuju ke Mamuju Utara, Sulbar relatif sudah bagus. Sepanjang jalan sudah diaspal hotmix. Kendaraan pun dapat dipacu diatas kecepatan 100 km/jam. Walau masih ada sekitar 5 titik yang masih rusak, yaitu disekitar jembatan yang masih proses pembangunan dan beberapa ruas jalan. Saya sungguh takjub dengan pembangunan jalan dikawasan ini.
Tiga tahun yang lalu saat berkunjung ke Sulbar, jalannya masih banyak bolong dan rusak. Tapi sekarang dan sepertinya masih berlanjut pembangunannya sudah sangat jauh berbeda. Kondisi jalan sudah mulus.
Kalau diperbandingkan propinsi Kaltim dan Sulbar, dari kekayaan alam saja sudah jauh berbeda. Di Sulbar, hanya mengandalkan pertanian, sawit dan kakau, dan pertambangan batu untuk di buat pasir, koral dan sebagainya.
Tentu saja Provinsi Sulbar dan Sulteng dapat dikategorikan lebih minus dibanding Kaltim. Tapi kenapa jalan, sebagai salah satu infrastruktur yang utama penggerak roda perekonomian, di Sulbar dan Sulteng lebih baik dibanding di Kaltim...???
Tentu hal ini menjadi pertanyaan yang sulit dijawab dan akan menjadi perdebatan.
Jangan hanya masyarakat hanya dapat melihat kekayaan alam daerahnya dikeruk, tapi untuk menikmati akses jalan yang bagus saja susah.
Perlu peran dan usaha yang keras dari pemerintahan propinsi dan kota, perusahaan-perusahaan besar di Kaltim dan peran serta masyarakat di Kalimantan Timur untuk mewujukan itu.