Mohon tunggu...
wahyu kharismawan
wahyu kharismawan Mohon Tunggu... -

Saya kuliah di universitas Mataram semester 6 FKIP (PPKN)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebih Baik Belajar dari Guru? atau dari Buku?

14 April 2015   13:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:07 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Buku atau bacaan banyak juga macamnya, fiksi dan nonfiksi. Ada tentang bacaan ilmu pengetahuan, agama, dongeng, cerpen, kitab, majalah, dan masih banyak lagi. Dengan buku, kata orang Kita seakan membuka tabir dunia, maksudnya jendela dunia. Hohoho.

Mengapa demikian? Karena dengan membaca, tanpa harus pergi ke suatu daerah tertentu, Kita tahu bagaimana keadaan di sana, dimana saja spot tempat yang indah untuk dikunjungi, kuliner apa saja yang ada di tempat tersebut. Seakan karena buku, dunia ini, antar benua dengan benua terasa dekat.

Masih mau malas membaca buku? Sayang sekali, bagaimana mereka yang suka membaca buku dan menikmati pengetahuan indah di luar sana, sementara Anda duduk, termenung, dan berujung tidur tanpa membaca buku. Sungguh…..

Belajar dari buku, akan menerangi hidup Anda, karena dari buku yang berkaitan, Anda tidak akan salah langkah untuk mengarungi hidup ini. Buku ditulis berdasar pengalaman juga, betapa pentingnya pengalaman itu, dengan kata lain, pengalaman buruk seseorang yang ada di dalam buku,  menjadikan Anda terhindar dari itu, karena tahu akan konsekuensinya.

Kita bandingkan dengan belajar dari guru, bukan buku. Saya katakan belajar dari guru lebih penting dan akan lebih bermakna dari pada belajar dari buku. Alasannya adalah guru bisa membaca Kita, sementara buku tidak!. Kita ambil contoh, terdapat buku tajwid/tahsin. Belajar dari buku tahsin, dan menerapkan langsung apa yang sudah dipelajari, namun tahukah Anda? Kita membaca buku tahsin, namun buku tersebut tidak bisa membaca Anda. Jika Anda salah baca Al-Qur'an, Dia(buku) tidak bisa mengoreksi kesalahan Anda.

Atau dengan contoh buku pengobatan, terdapat resep pengobatan demam tinggi. Bukankah kita hanya tahu resepnya saja? Bagaimana dengan tingkat demamnya? Atau alternatif pengobatan berdasar usia Kita? Kadar obat yang harus dikonsumsi?. Hanya dari dokter, semuanya akan menjadi jelas, karena langsung bertatapan dengan kita, dan bisa langsung “membaca” keadaan Kita. Tidak seperti buku, hanya memberikan pengetahuan, pengalaman, namun tidak bisa membaca keadaan Kita.

Bukan berarti buku tidak penting untuk dibaca, hanya saja dengan belajar dari guru, akan lebih penting lagi dan menjadikan semuanya lebih bermakna. Rajin-rajinlah berguru menuntut ilmu, dan membaca buku untuk pengetahuan Anda demi kehidupan yang lebih cerah.

curhat celotehan guru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun