Mohon tunggu...
Wahyu Anjaya
Wahyu Anjaya Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati sosial dan lingkungan

Anggota Kehormatan Pencinta Alam Sosial Politik Fisip UNIB Ketua Serikat Pekerja Mandiri PT. Agro Rawas Ulu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dan Etika

13 Juli 2020   12:52 Diperbarui: 13 Juli 2020   13:02 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebagai proses peradaban manusia politik dan etika  menjadi suatu nilai yang terlihat selalu mendampingi perjalanan manusia jauh peradaban sejarah masehi. ia menjadi terlihat seperti drama karena hal ini tampak begitu menarik dan memang melekat pada apa yang disebut lakon pada manusia. dalam pandangan manusia sebagai zoon politicon. Manusia dalam interaksi nya akan melahirkan sebuah sebab akibat dari pergulatan interaksi tersebut.

politik dan etika akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena selain membicarakan kekuasaan kehidupan sosial, hukum,budaya,suku dan agama sekalipun ikut terseret dalam jamuan makan politik. politik bisa kita maknai sebagai upaya, cara mencapai/memperoleh tujuan dan tentunya bicara kekuasaan sebagai cara untuk mencapai tujuan. mengapa politikus haus kekuasaan? adakah politik kita yang sopan santun dan beretika dengan tidak saling menjatuhkan? apalagi membawa nilai sara dan agama. berbagai macam tuduhan bahwa politik itu kejam, politik itu busuk. apakah memang politik itu selalu negatif?

secara harafiah akan sangat sulit memberi label politik negatif, ibarat pisau yang tajam kita sangat membutuhkan pisau sebagai penunjang kehidupan, bahkan sejalan peradaban manusia pisau awalnya adalah bagian dari peralatan/artefak hasil berbudaya. ia sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia. dalam kriminologi pisau juga memiliki tempat tersendiri ia sering menjadi berwarna hitam karena darah yang merah menjadi mengering dan menjadi bahan museum hingga keluar masuk pengadilan.

politik dalam bernegara bisa juga diartikan bagaimana mengambil sebuah keputusan melalui sarana publik (Decision making). dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pengambilan keputusan untuk mengurus hajat hidup orang banyak dilakukan melalui mekanisme formal lewat legislatif DPR sebagai wakil rakyat yang membawa keinginan rakyat dan Pemerintah Eksekutif yang menjalankan keinginan rakyar tersebut sebagai proses implementasinya.

untuk membawa keinginan tersebut harus dibawa oleh kekuasaan, yang sesungguhnya keinginan rakyat sebenarnya tidak banyak berubah. kekuasaan adalah prasyarat sebuah keinginan mulia sekalipun harus dibawa dan disambungkan oleh kekuasaan. di titik ini pergulatan politik dan etika mulai terjadi. ketika politik sebagai tujuan maka muncullah persinggungan antara tujuan dan etika. 

berbagai cara digunakan untuk mencapai tujuan. dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius politikus dengan tampilan religius akan menjadi pilihan sebagai label etika dan jangan salah ini juga dipakai untuk menjatuhkan orang dengan simbol mensekulerkan kelompok dan personal kendatipun ini juga dilakukan oleh orang yang diberi label beretika tinggi. 

dalam hal kelompok yang berbeda, di dalam kelompok yang sama sikut menyikut dan black campaign juga terjadi karena berebut siapa yang akan duduk mewakili kelompok tersebut. 

akan sangat sulit melihat dan menggandengkan nilai harafiah politik dan etika apalagi mengkawinkan hal tersebut. adajuga orang akan mengambil apa yang disebut negarawan yang sekarang bisa diartikulasikan silahkan berpolitik asalkan tetap mengedepankan kepentingan negara. siapa saja yang bekuasa yang penting tetap berintegritas dan memikirkan nasib bangsa dan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun