Mohon tunggu...
wahyu nugroho
wahyu nugroho Mohon Tunggu... -

lagi mikir skripsi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keep Dreaming!

2 Agustus 2012   14:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:19 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu -Arai-

"janganlah terlalu tinggi bermimpi, karena sekali terjatuh akan sangat sakit", "kamu ini siapa? kok ngayal tinggi banget", "udahlah,,,, cari yang pasti-pasti aja" dan masih banyak kalimat-kalimat pencuri mimpi yang kita dengar.

sayangnya kalimat-kalimat penghancur mimpi itu keluar dari orang-orang terdekat kita. teman, pacar, keluarga, om, tante, pakde, dan lain sebagainya  apa lagi yang punya musuh (lho bawa-bawa musuh segala)  Salahkah bermimpi?? sebenarnya (emang beneran) sah-sah saja bermimpi... seorang temanku pernah berkata mimpi tu gratis, ga usah bayar,,, mumpung belum bayar hehee,,, hayoo buruang bermimpi sebelum pemerintah ngasih pajak wkwkw :D

sayangnya saya telah melwatkan yang "gratis" itu, selama 3 tahun terakhir tepatnya ketika saya masuk kuliah ke sebuah jurusan yang saya sangat tidak inginkan saya tidak pernah bermimpi lagi. mimpi yang besar! yang saya lakukan selama ini hanya sebuah keinginan, harapan menyesuaikan kebutuhan adapaun jika di bilang mimpi, bisa dikatakan mimpi kelas teri! saya merindukan sewaktu SMA dulu, ketika bersama teman-teman merajut mimpi, berkhayal tinggi, tak peduli seberapa tinggi khayalan kami. saya merindukan ketika kelas 3 SMA belajar dengan penuh giat dan semangat 45 bahkan hanya 3-4 jam waktu saya untuk tidur setiap harinya sisanya digunakan untuk meraih apa yang dicita-cita.

Namun apa daya,,, manusia bisa berusaha tetapi Dia yang berkendak. ya,, manusia cuma wajib berusaha, keputusan terakhir ada di Yang Maha Kuasa. setelah itu reduplah mimpi itu, perlahan tapi pasti. para pencuri mimpi sedikit demi sedikit memudarkan harapkan, perlahan menjinakan semangat seorang pemuda, tahap demi tahap aku dibawanya kedalam zona kenyamanan. just flow like water! yang penting kan lulus, trus PNS,,, udah tok.. mentok... so buat apa kuliah rajin-rajin, toh sama juga statusnya PNS. kalau dah jadi PNS kamu g akan ditanyain berapa IPK kamu? reunian ma temen2 sma or kuliah juga g bakal di tanyain, yang ditanyain paling sekarang kerja dimana? dah berkeluarga? dah punya anak? dll...

ketika mimpi itu hilang, ketika semangat dan gairah kita tak ada serasa hidup tak bermakna. yups... bagai sayur kurang garam, kurang bayam, kurang air, kurang banyak lagi bikinnya... wkwkw... :D mimpi itu penting boy biar kita ga kehilangan arah. coba ja klo lo g punya tujuan, besok mau ngapain, bangun pagi pasti dah bingung g karuan.. paling banter buka laptop, HP, tablet, kapsul, pil buat online,,, kadang-kadang shalat subuhnya waktu matahri dah nongol (temen kosnya: wah rajin banget tu anak jam segini dah shalat dhuha #what..?_? )

kini dalam keterlambatan,, dalam ketertinggalam ketika semua orang sedang berusaha meraih mimpinya saya masih belum bermimpi. diriku masih (baru) menyusun mimpi-mimpi, sebuah mimpi yang belum pernah kubayangkan, sebuah mimpi tak tak rasional melawan hukum logika. dengan mimpi ini kini hidupku penuh makna, penuh tujuan, gelora semangat yang memang seharusnya dimiliki anak muda. ya! sebuah resolusi perbaikan diri : TERUS BERMIMPI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun