Mohon tunggu...
Wahyu Kurniawan
Wahyu Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Depan Akan Selalu Menjadi Rahasia

30 November 2023   07:00 Diperbarui: 30 November 2023   07:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang pemuda desa lulusan SMA yang berani dan tak kenal rasa takut merantau ke kota Jakarta dengan harapan bisa mengubah perekonomian keluarganya. Dengan bermodalkan tabungannya ia mencoba bertahan untuk kehidupannya di kota Jakarta yang keras, ia hanya bisa menatap langit dengan tersenyum seraya berharap akan adanya perubahan di masa depannya, ia tidak pernah putus asa dan merasa lelah dalam upayanya untuk mencari pekerjaan, sebut saja pemuda itu dengan nama Arie.

Beberapa minggu ia berusaha melamar pekerjaan dengan bidang apapun bahkan pernah merasa capek dan mengeluh akan lamaran yang ia ajukan belum dapat panggilan satupun. Di suatu siang yang terik disaat ia lagi istirahat dibawah pohon tepi jalan sambil menyeka keringat karena terik matahari yang sangat panas ia tidak sengaja menemukan sebuah tas yang berisikan uang serta kartu-kartu penting di dalamnya. Sempat dalam benak Arie untuk mengambil uang di dalam tas itu karena ia merasa uang di tabungannya semakin menipis untuk biaya hidup di kota Jakarta. Tapi ia segera tersadar akan perbuatannya itu dan mengurungkan niatnya untuk melakukan hal itu. 

Keesokan harinya Arie dengan niatan mengembalikan tas itu kepada si pemilik tas itu dengan bermodalkan alamat yang ada di KTP di dalam tas itu. Disaat mereka bertemu antara Arie dan pemilik tas itu Arie terkagum-kagum akan penampilan dari orang itu karena memiliki penampilan yang sangat keren dengan jas yang ia kenakan. Dalam benaknya ia hanya bisa mengucap Masya Allah kapan ya aku bisa seperti dia. Disaat mereka mengobrol sambil bercerita satu sama lain, tak disangka pemilik tas ini menawarkan pekerjaan kepada Arie karena ia kagum akan kebaikan serta kejujuran yang Arie miliki. Arie merasa kaget serta tidak menyangka akan penawaran yang tiba-tiba ia dapatkan. Ia merasa sangat bersyukur serta berterima kasih akan kebaikan yang ia dapatkan meskipun pekerjaan itu hanya menjadi seorang Penjaga Keamanan di perusahaan Pak Gunawan.

Setelah 1 bulan Arie bekerja di perusahaan itu ia mendapatkan gaji pertamanya dan tak lupa ia mengirimkan sedikit gaji yang ia dapatkan itu ke orangtuanya yang berada di kampung. Beberapa bulan kemudian ia tidak menyangka ia diangkat menjadi pengawal pribadi Pak Gunawan. Di dalam hatinya ia merasa senang, kaget, bahkan tidak menyangka akan hal yang ia dapatkan itu. Selama menjadi pengawal Pak Gunawan, ia sering menemani Pak Gunawan untuk rapat diluar sehingga ia juga menjadi banyak relasi dengan pertemuan itu.Setelah hampir 2 tahun ia bekerja dengan Pak Gunawan banyak sekali ilmu serta pembelajaran yang ia dapatkan. Karena Arie berpegang prinsip jangan mudah berpuas diri dan teruslah belajar dimanapun dan dengan siapapun itu.

Selama 1 tahun belakangan ini Arie sering berpikir untuk berencana meninggalkan perusahaan karena ia ingin membuat perusahaan CV dengan harapan supaya menjadi orang yang lebih sukses kedepannya. Akhirnya suatu hari ia memberanikan diri untuk mengutarakan pendapat yang ia miliki itu kepada Pak Gunawan meskipun ia takut bos nya itu merasa kecewa nantinya. Tapi ternyata ketakutan itu sia-sia karena tidak disangka hal itu malah didukung oleh Pak Gunawan dan bahkan ia memberikan nasihat bahwa "Jangan Mudah Menyerah Meskipun Hal Itu Tidak Sesuai Dengan Rencana Serta Harapanmu".

Meskipun diawal berdiri Perusahaan CV yang Arie bangun itu banyak sekali jatuh bangun namun ia tetap semangat dalam berjuang untuk lebih sukses kedepannya. Dengan bermodalkan jujur, tekun, dan pantang menyerah hal yang selama ini tidak pernah dipikirkan dan bahkan dianggap hal yang mustahil ternyata itu hanya kebohongan dan ketakutan kita saja. Masa Depan seseorang itu adalah rahasia dan kita hanya bisa berusaha untuk bisa mewujudkan masa depan kita sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun