Mohon tunggu...
Wahyu Vera Wardani
Wahyu Vera Wardani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dosen Gizi

Saya mengajar di salah satu universitas negeri di Jawa Tengah. Fokus penelitian dan pendidikan saya di bidang gizi. Riwayat pendidikan S1, S2 Gizi dan Profesi Dietisien.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati Ayam, Aman Ga Ya untuk Balita?

8 September 2024   15:41 Diperbarui: 8 September 2024   15:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah gizi di Indonesia salah satunya stunting nih Bun.. Prevalensi stunting pada 2023  sebesar 21.5%(Kementerian Kesehatan RI, 2022), dimana angka tersebut masih termasuk masalah kesehatan besar (WHO, 2023). Pemerintah Republik Indonesia menargetkan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 menjadi 14% (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Pencapaian penurunan stunting diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya kasus baru stunting. Penyebab langsung stunting yaitu asupan makan dan penyakit infeksi . Perbaikan asupan makan yang terpenuhi dapat mendukung pertumbuhan optimal bagi balita. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh bunda-bunda untuk mencegah stunting pada balita tercinta adalah dengan pemberian makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita Bun, terutama protein. Protein merupakan zat gizi makro yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan tubuh. Salah satu sumber protein hewani adalah hati ayam Bun. Hati ayam harganya cukup terjangkau namun ada beberapa orang yang khawatir akan keamanan bahan pangan ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Vera Wardani, Risa Hadi, Muhammad Zakaria, dan Nadiyah yang didanai oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pemberi Pendanaan dan Pelaksanaan Hibah Riset Nasional Muhammadiyah Batch VII Tahun 2024 Nomor kontrak 0258.280/I.3/D/2024, hati ayam aman kok Bun untuk dikonsumsi asalkan dikonsumsi dalam keadaan matang, harus diolah terlebih dahulu dengan suhu panas agar bakteri yang terdapat didalamnya berkurang hingga batas aman. Penjelasan lebih lanjut dapat dibaca langsung artikel jurnalnya ya Bun, semoga bisa terbit segera, untuk linknya akan segera dikabarkan pada kolom komentar. Terima kasih dan sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun